Go-Jek soal Dikuasai Asing; Kendali Perusahaan Tetap Dipegang Pendiri
Go-Jek soal Dikuasai Asing; Kendali Perusahaan Tetap Dipegang Pendiri
Chief of Corporate Affairs, Go-Jek Group, Nila Marita mengatakan, meski investor Go-Jek kebanyakan berasal dari luar negeri, namun kendali perusahaan tetap ada di tangan pendirinya yakni Nadiem Makarim.
Pernyataan itu sekaligus membantah kekhawatiran anggota DPR RI Komisi XI, Ecky Awal Mucharam tentang dominasi asing di tubuh Go-Jek.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Apa yang membuat Gojek menjadi aplikasi favorit? Gojek, aplikasi layanan on-demand yang populer di Indonesia, telah berhasil meraih status sebagai aplikasi online favorit berkat kemampuannya dalam mengintegrasikan angkutan umum.
"Pendekatan demikian serupa dengan banyak perusahaan-perusahaan teknologi besar global lainnya dimana founder mereka tetap memegang kendali jalannya perusahaan dengan didukung investasi dari berbagai investor dunia," ujar Nila kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Senin (4/2).
Dilanjutkannya, para investor terus berinvestasi di Go-Jek lantaran percaya terhadap visi founder dan manajemen, serta kemampuan mereka dalam mewujudkan visi tersebut.
“Kami bangga mendapatkan dukungan kuat dari para investor yang selalu mempercayai para pendiri Go-Jek untuk terus memegang kendali dalam pengambilan keputusan dan menentukan tujuan perusahaan,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, Gojek baru saja merampungkan fase pertama putaran pendanaan seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Berdasarkan rumor yang beredar di pasar, suntikan modal dari Google-Tencent Cs ini mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.000).
Di masa euforia Go-Jek mendapatkan pendanaan terbaru itu, anggota DPR RI Komisi XI, Ecky Awal Mucharam meminta pemerintah untuk mengambil kebijakan terkait penguasaan asing atas perusahaan-perusahaan rintisan (startup) lokal.
"Kita jangan sekedar bangga atas keberadaan startup-startup unicorn tersebut, karena faktanya mereka sudah dikuasai asing. Lagi-lagi kita hanya menjadi pasar semata. Pemerintah harus segera mengambil langkah strategis dan taktis mengatasi hal ini," ujar Ecky.
Baca juga:
Google Suntik Dana Rp 14 Triliun, DPR Sebut Gojek Dikuasai Asing
Google dan Tencent Suntik Dana Rp 14 Triliun ke Gojek
Go-Jek Akuisisi Fintech Asal Filipina Rp 1 Triliun
Ekspansi Gojek di Thailand Makin Luas
Go-Jek Disebut-sebut Bakal Suntik Dana ke JD.ID
Ditolak Masuk Filipina, Pemerintah Bakal Bantu Go-Jek
Go-Food Klaim Laris Manis Selama Tahun 2018