Google akan Hapus Permanen Riwayat Lokasi di Google Maps
Pengguna diberi waktu hingga 1 Desember mendatang untuk menyimpan riwayat perjalanan.
Pengguna diberi waktu hingga 1 Desember mendatang untuk menyimpan riwayat perjalanan.
Google akan Hapus Permanen Riwayat Lokasi di Google Maps
Google mengumumkan akan menghapus semua data riwayat lokasi pengguna, setahun setelah berkomitmen untuk mengurangi penyimpanan data pribadi.
Fitur "garis waktu" atau riwayat lokasi akan tetap tersedia bagi pengguna yang memilih untuk menggunakannya, memungkinkan mereka melacak riwayat perjalanan mereka.
Namun, semua data yang mendukung fitur ini akan disimpan secara lokal di perangkat pengguna, bukan di server Google.
- Google Maps Bantu Ungkap Kasus Pembunuhan Seorang Pria
- Awas, Jangan Lagi Pakai Ulasan Palsu Review Bisnis di Google Maps, Ketahuan Bisa Dipermalukan
- Mayat yang Hilang selama 22 Tahun Akhirnya Ditemukan Berkat Google Earth
- Tidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
Mengutip The Guardian, Selasa (11/6), Google menyatakan bahwa pengguna memiliki waktu hingga 1 Desember untuk menyimpan semua riwayat perjalanan mereka sebelum data tersebut dihapus selamanya.
Pengguna masih dapat mencadangkan data mereka jika diperlukan, tetapi pencadangan ini tidak akan terjadi secara default lagi.
Google juga mengubah kebijakan penyimpanan data lokasi dengan mengurangi waktu default penyimpanan dari satu setengah tahun menjadi tiga bulan.
Google tidak memberikan alasan spesifik untuk perubahan ini, hanya menyebutkan bahwa pengguna mungkin ingin menghapus riwayat lokasi mereka untuk alasan pribadi.
Perusahaan menekankan bahwa informasi lokasi pengguna bersifat pribadi dan berkomitmen untuk menjaga keamanan dan privasi data tersebut.
Google menyatakan bahwa mereka tidak menjual data pengguna kepada pihak ketiga, termasuk pengiklan.
Langkah ini diambil di tengah tekanan yang meningkat untuk melindungi privasi pengguna, terutama setelah keputusan Mahkamah Agung AS yang membatalkan Roe v Wade, yang telah menjamin hak aborsi bagi warga Amerika.
Google berkomitmen untuk menghapus informasi terkait penelusuran klinik aborsi untuk melindungi perempuan dari potensi kriminalisasi.
Namun, penyelidikan akhir tahun lalu mengungkapkan bahwa riwayat lokasi Google masih menyimpan cukup banyak informasi untuk melacak pergerakan seorang peneliti, termasuk kunjungan ke cabang planned parenthood, meskipun lokasi tersebut tidak secara eksplisit disimpan sebagai klinik.
Perubahan kebijakan ini dapat meningkatkan perlindungan privasi pengguna dan memberikan kontrol lebih besar atas data pribadi mereka.