Google Baru Hapus 164 Aplikasi Android Rawan Malware, Ini Daftarnya
Google Baru Hapus 164 Aplikasi Android Rawan Malware, Ini Daftarnya
Beberapa waktu lalu Google lewat toko aplikasi Android besutannya yakni Play Store menghapus 164 aplikasi berbahaya dari lapak mereka.
Sembari telah dihapus, Google meminta pengguna Android untuk mengecek aplikasi yang diinstal di perangkat. Adapun ke-164 aplikasi Android berbahaya itu dibuat pelaku untuk memunculkan iklan yang mengganggu tanpa izin dari pengguna.
-
Apa jenis malware yang menginfeksi aplikasi pinjaman tersebut? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Kenapa malware Android menggunakan metode kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Apa itu metode kompresi APK yang digunakan malware Android? Malware Android bisa menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK. Parahnya, aplikasi berbahaya tersebut dapat menyembunyikan diri dari aplikasi antivirus terbaik.
-
Bagaimana cara malware Android menyamarkan diri dari keamanan dengan kompresi APK? Metode kompresi APK ini dilakukan untuk menghindari dekompilasi atau proses yang dijalankan sistem keamanan dan software antivirus untuk menandai kode yang dinilai mencurigakan.
-
Bagaimana Malware berhasil menyebar dan menyerang sistem Indodax? Meskipun engineer yang terlibat bukan engineer utama, dia tetap memiliki akses ke server. Akses inilah yang kemudian menjadi celah awal masuknya Malware yang menyebar pada sistem. Menurut Oscar, meski server yang diretas bukan server utama, Malware tersebut berhasil menyebar dan mengeksploitasi server yang lainnya.
-
Dimana para penjahat siber menyembunyikan malware? Karena sebagian besar mod dan cheat didistribusikan di situs web pihak ketiga, penyerang menyamarkan malware dengan berpura-pura sebagai aplikasi ini.
Dikutip dari laporan keamanan Satori Threat Intelligence via Tekno Liputan6.com, aplikasi berbahaya ini mendulang keuntungan dengan cara memperlambat smartphone pengguna dengan banyak iklan.
Mereka juga mengatakan, aplikasi Android ini sengaja dirancang oleh pelaku kejahatan agar terlihat seperti aplikasi populer dari pengembang terpercaya, untuk menipu pengguna Android untuk men-download-nya.
"Dengan angka unduhan mencapai 10 juta, tampaknya teknik yang digunakan pelaku mampu menipu pengguna untuk mengunduh dan menginstal aplikasi tersebut ke perangkat Android," ucap salah satu tim Satori Threat Intelligence.
Tak hanya memperlambat kinerja perangkat, aplikasi Android berbahaya ini juga dapat melacak lokasi pengguna.
Jika Punya App Ini, Hapus ya!
Google sendiri saat ini sudah menghapus semua aplikasi Android berbahaya tersebut dari Play Store-nya.
Sayang, 10 juta pengguna yang sudah menginstal aplikasi tersebut harus menghapusnya sendiri dari perangkat Android mereka.
Berikut adalah aplikasi berbahaya yang paling populer dan banyak diunduh dengan angka di atas satu juta unduhan.
- DJ Mixer Studio 2018 - 1 juta unduhan
- iSwipe Phone X - 5 juta unduhan
- AppLock New 2019 - 1 juta unduhan
- 3D Photo Editio - 50,000 unduhan
- Wifi Speed Test - 500,000 unduhan
- Ringtone maker - Mp3 cutter - 1 juta unduhan
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Yuslianson
Baca juga:
6 Fitur WhatsApp yang Absen di Signal, Bikin Sulit Move-On
Google Uji Coba Fitur Belanja Langsung Dari Youtube
Toko Aplikasi App Store Bukukan Pemasukan Rp911 T Selama 2020
Ini Deretan Fitur Baru Telegram, Terbaru 2021
Hati-Hati Pengguna Telegram, Hacker Bisa Intip Lokasi Lewat Fitur People Nearby
Cegah Penyebaran Covid-19, Ini 3 Fakta Aplikasi Keuangan BebasBayar Karya Anak Bangsa
Mengenal MyBeb, Aplikasi Pengganti Whatsapp Karya Anak Bangsa yang Dijamin Aman