Grab akuisisi startup fintech asal India
Grab akuisisi startup fintech asal India. Sekadar diketahui, saat ini, platform Grab telah memfasilitasi lebih dari 3,5 juta transaksi setiap hari dan lebih dari satu miliar transaksi per tahun.
Pertengahan Januari lalu, Grab mengumumkan telah mengakuisisi perusahaan rintisan di bidang pembayaran asal Bengaluru, iKaaz. Akuisisi ini demi mempercepat platform pembayaran GrabPay. Sayangnya, Grab tak menyebutkan nomimal angka untuk mengakuisisi iKaaz.
iKaaz diluncurkan pada tahun 2014, teknologi iKaaz dibangun untuk mengatasi kondisi Internet yang menantang di India dan memungkinkan proses pembayaran yang mudah dan cepat untuk ribuan pedagang.
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Di mana motor listrik Grab bisa dikembalikan? Pengemudi atau pengguna tidak perlu mengembalikannya usai bekerja. Sepeda motor listrik ini dapat dibawa pulang.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Bagaimana cara mendaftar sebagai driver Grab motor listrik? Anda bisa mendaftar di kantor Grab terdekat atau secara online melalui situs resmi mereka, yaitu register.grab.com.
iKaaz memiliki berbagai inovasi, seperti NFC, QR-code, pembayaran melalui suara, pembayaran tagihan, pembayaran transaksi daring, dan P2P. Fleksibilitas dan skalabilitas ini membuat iKaaz sesuai untuk lansekap pembayaran Asia Tenggara yang beragam dan dengan populasi penduduk yang belum memiliki akses layanan perbankan yang besar.
"Teknologi iKaaz telah melayani para pedagang dan mitra di berbagai tempat dan industri, mulai dari tempat parkir dan bandara, hingga toko ritel dan hotel. Fitur ini menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan platform GrabPay kami ke setiap negara dan mitra di Asia Tenggara. Kami berharap dapat memanfaatkan keahlian tim kepemimpinan iKaaz dan secara bersama-sama membangun GrabPay agar dapat menjadi platform pembayaran universal Asia Tenggara," ungkap Managing Director GrabPay Southeast Asia, Jason Thompson.
Tim iKaaz akan bergabung di pusat R&D Grab di Bengaluru, sehingga dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berharga. Tim kepemimpinan iKaaz membawa pengalaman yang luas dari perusahaan rintisan di bidang pembayaran yang ternama, seperti Nokia Money and Obopay.
"Melalui kemitraan dengan Grab, saat ini kami berkesempatan untuk melihat bagaimana teknologi kami dapat meningkatkan kehidupan lebih dari 620 juta orang di Asia Tenggara dan ekonomi digitalnya yang berkembang," terang Founder iKaaz, Soma Sundaram.
Sekadar diketahui, saat ini, platform Grab telah memfasilitasi lebih dari 3,5 juta transaksi setiap hari dan lebih dari satu miliar transaksi per tahun. Pusat R&D Grab di Bengaluru, merupakan satu di antara enam pusat R&D Grab di dunia yang menjadi pusat unggulan untuk pembayaran. Pusat R&D yang mulai beroperasi sejak bulan Maret 2017 lalu.
Pada bulan November, Vikas Agrawal, Former Senior VP of Engineering PayTM resmi bergabung di pusat R&D tersebut sebagai CTO GrabPay. Saat ini, pusat R&D di Bengaluru memiliki 75 engineer, dimana Grab berencana untuk mempekerjakan sebanyak 200 engineer pada akhir tahun 2018.
(mdk/ega)