Startup Bakal Anjlok Gara-Gara UMP dan PPN 12 Persen? Begini Kata Wakil Menteri Komdigi
Kenaikan UMP sebesar 6,5 persen dan PPN 12 Persen tidak linear dengan iklim pertumbuhan startup di Indonesia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menilai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen tidak dapat dilihat secara langsung berpengaruh terhadap startup di Indonesia.
Menurutnya, perubahan ini lebih merupakan kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara, namun bukan berarti startup tidak bisa bertumbuh meskipun ada tantangan ini.
"Jadi kenaikan itu, lebih kepada kebijakan ekonomi lah untuk kenaikan pendapatan negara. Tapi untuk startup, kita bisa bertumbuh bersama dengan kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai pihak," kata Nezar saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/12).
Wamen Komdigi menekankan, untuk menghadapi dinamika ekonomi, startup dapat terus berkembang melalui kolaborasi antara berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga sektor swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga institusi pendidikan seperti kampus, memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung.
Kolaborasi antar berbagai stakeholder ini diharapkan dapat mengurangi dampak biaya yang muncul, serta memfasilitasi efisiensi dalam operasional bisnis.
"Jadi, ada private sector disini, ada pemerintah, ada BUMN, lalu ada sejumlah stakeholder lain, kampus termasuk disini, yang bisa memberikan kontribusi dan mengefisienkan biaya-biaya yang muncul. Dan yang paling penting adalah terbentuknya satu ekosistem yang tangguh dari hulu sampai ke hilir. Itu yang kita inginkan," jelasnya.
Maka dalam menghadapi tantangan kenaikan biaya seperti UMP 6,5 persen dan PPN 12 persen, startup diharapkan untuk tetap fokus pada hal-hal yang lebih strategis dalam jangka panjang.
Ia menilai faktor-faktor seperti kenaikan upah pekerja memang selalu menjadi isu yang berulang setiap tahun, namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membangun ekosistem yang tangguh dari hulu hingga hilir, yang dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan untuk startup.
"Kalau soal PPN naik atau UMR naik, itu kan faktor bisnis yang akan selalu muncul dari tahun ke tahun. Kalau misalnya upah pekerja naik, seolah macam itu kan selalu muncul setiap tahun. Tapi yang kita bicarakan disini adalah hal yang lebih strategis ke depannya," pungkasnya.