Grab caplok startup Kudo?
Grab caplok startup Kudo? Grab dikabarkan akan mengumumkan aksi korporasinya dengan mengakuisisi Kudo. Kabar yang dilaporkan dari Reuters pada Senin (13/2), menyebutkan untuk mengakuisisi Kudo dibutuhkan dana sekitar USD 100 juta.
Grab dikabarkan akan mengumumkan aksi korporasinya dengan mengakuisisi Kudo. Kabar yang dilaporkan dari Reuters pada Senin (13/2), menyebutkan untuk mengakuisisi Kudo dibutuhkan dana sekitar USD 100 juta. Menurut sumber Reuters yang enggan disebutkan namanya, aksi korporasi ini ditujukan untuk membantu perusahaan ride sharing mengembangkan bisnis pembayaran online.
Kudo sendiri merupakan layanan platform online to offline (O2O) asli Indonesia yang menghubungkan merchant online dengan para pelanggan offline melalui jaringan agen di tanah air. Perusahaan yang baru berdiri 2014 lalu, menargetkan pelanggan yang memiliki keterbatasan akses internet, rekening bank, dan kartu kredit, bisa merasakan pengalaman berbelanja online dengan melakukan pembayaran secara tunai. Gampangnya, mereka menargetkan kota-kota kecil seluruh Nusantara. Mereka juga menargetkan pada tahun 2018 bisa memiliki 1 juta agen di seluruh Indonesia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
Dalam pengembangannya dari sisi modal, Kudo memang didukung oleh beberapa investor untuk memuluskan tujuannya. EMTEK Group merupakan salah satu investor dari Kudo. Sekitar bulan September 2016, EMTEK Group memimpin kembali investasi ke Kudo bersama East Ventures, 500 Startups, Singapore Press Holdings, IMJ Investment Partners, dan Skystar Capital. Nilai investasi itu diklaim berjumlah puluhan juta dollar.
Terlepas dari itu, Merdeka.com pun mencoba menghubungi pihak Grab Indonesia dan Kudo untuk kembali memastikan kabar tersebut. Pihak Grab Indonesia pun berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut lagi terkait kabar akuisisi ini.
"Mohon maaf sebelumnya kita gak komentar soal ini ya," ujar Juru Bicara Grab Indonesia ketika dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan, Selasa (14/2).
Hal senada juga disampaikan oleh pihak Kudo, di mana sang co-founder dan COO, Agung Nugroho, enggan berkomentar.
"Kita ga bisa komen untuk rumors in the market.. thanks," ujar Agung melalui pesan singkat.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu yang lalu Grab Indonesia mengumumkan akan menginvestasikan dananya di Indonesia sebanyak USD700 juta dalam jangka waktu empat tahun untuk mendukung Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Dana USD700 juta itu akan digunakan pembangunan R&D center Grab di Jakarta sebagai pusat pengembangan inovasi teknologi bagi pasar Indonesia, peluncuran dana untuk keperluan investasi di perusahaan-perusahaan berdampak sosial yang berfokus pada peningkatan inklusi keuangan, serta peningkatan akses terhadap pembayaran mobile dan peluang pembiayaan di seluruh Indonesia.
Bisnis Grab sendiri saat ini memang tengah tumbuh di Indonesia. Mereka mengklaim pertumbuhan Grab didukung dengan bisnis GrabCar dan GrabBike yang masing-masing tumbuh lebih dari 600 persen pada tahun 2016. Grab juga telah menghasilkan pendapatan lebih dari USD 260 juta untuk para mitra pengemudinya di Indonesia.
Baca juga:
Ribuan kreator jadi bagian dari program We-Media UCWeb
Masyarakat bisa laporkan pelanggaran Pilkada di Qlue
Cermati dapat pendanaan Seri A dari Orange Growth Capital
Kota Malang gelar Gerakan 1000 Startup Digital, banyak ide unik!
UKM bisa coba platform buat kontrak online
Mengintip perusahaan startup bawah tanah di India