Grab: Kami terus tumbuh dengan dukungan pendanaan kuat
Di tahun 2016, layanan GrabBike diklaim telah bertumbuh 300 persen dari awal tahun.
Persaingan bisnis layanan angkutan berbasis online di Indonesia begitu ketat. Para pemain seperti bertarung habis-habisan untuk memenangkan pasar. Tak jarang dari mereka sudi 'membakar uang' demi menjadi yang terdepan. Setelah beberapa waktu lalu Go-Jek mendapatkan investasi dari konsorsium investor global senilai USD 550 juta atau setara Rp 7,2 triliun, apakah membuat Grab sebagai pesaingnya gentar?
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, tidak langsung mengatakan perihal itu. Hanya saja dia menjawab bahwa saat ini kondisi kapital mereka sangat baik untuk melakukan penetrasi pasar dengan menciptakan terobosan baru. Berdasarkan informasi dari website resmi Grab, sejauh ini perusahaan besutan Anthony Tan itu telah memiliki total dana sebesar USD 700 juta.
"Grab telah bertumbuh menjadi platform layanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara, dengan serangkaian layanan yang dirancang khusus untuk pasar-pasar lokal. Kami berada di posisi yang kuat. Kondisi kapital kami sangat baik, dan memungkinkan kami untuk bertumbuh secara agresif dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya," ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (19/08).
Dikatakannya, sejauh ini Grab di Indonesia mengalami pertumbuhan terkuat yang pernah mereka alami, terutama untuk GrabCar dan GrabBike. Layanan GrabCar di Indonesia telah bertumbuh lebih dari 250 kali sejak pertengahan 2015.
Di tahun 2016, layanan GrabBike diklaim telah bertumbuh 300 persen dari awal tahun, selagi mengurangi subsidi untuk GrabBike per pekerjaan yang terselesaikan sampai dengan 50 persen.
"Sejak kita pertama kali hadir di Indonesia dua tahun lalu, Indonesia saat ini telah menjadi pasar terbesar untuk Grab di Asia Tenggara. Teknologi machine learning dan kemampuan data analytics dari Grab telah mendorong pertumbuhan yang signifikan dan memungkinkan efisiensi yang lebih besar seiring dengan waktu. Hari ini, kendaraan pribadi dan motor mencakup sebagian besar dari bisnis keseluruhan dari Grab," tuturnya.
Di sisi lain, menurut hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga riset global, Growth for Knowlegde (GfK) Indonesia yang dipublikasikan pada bulan Maret 2016 tentang aplikasi transportasi berbasis online yang sering digunakan. Data tersebut menunjukan jika Grab masih kalah dibandingkan Go-Jek dari sisi intensitas penggunaannya.
"Untuk aplikasi transportasi, Go-Jek paling banyak digunakan. Lalu disusul oleh Grab, Kereta Api Indonesia, JNE, dan Uber," ujar Robin Muliady, Media Director Consumer Choices, GfK Indonesia.
Baca juga:
Bank Mandiri dan Grab hadirkan layanan antar produk e-commerce
Jalin kerja sama, penumpang Grab bisa bayar lewat mandiri e-cash
Go-Jek dan Grab bersaing ketat, pemain baru tak bisa bergerak
Google Maps tambahkan fitur baru tampilkan tarif Go-Jek dan Grab
GrabCar dan GrabBike sebut mengalami pertumbuhan 250 kali
-
Kenapa Grab menawarkan layanan motor listrik? Grab Indonesia memberikan layanan sewa motor listrik untuk para pengemudi Grab yang ingin menjadi mitra driver, namun tidak memiliki kendaraan sendiri. Layanan ini memberikan kemudahan bagi pengemudi Grab.
-
Di mana motor listrik Grab bisa dikembalikan? Pengemudi atau pengguna tidak perlu mengembalikannya usai bekerja. Sepeda motor listrik ini dapat dibawa pulang.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Bagaimana cara mendaftar sebagai driver Grab motor listrik? Anda bisa mendaftar di kantor Grab terdekat atau secara online melalui situs resmi mereka, yaitu register.grab.com.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.