Hampir 400 Startup Teknologi dan Inovasi Industri Lokal Ramaikan Pameran I3E 2019
Hampir 400 startup teknologi akan meramaikan Pameran Startup Teknologi dan Inovasi Industri Anak Negeri (I3E) di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, pada 3-6 Oktober tahun ini. Pameran yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ini menjadi pertemuan investor, inovator, dan investor.
Hampir 400 startup teknologi akan meramaikan Pameran Startup Teknologi dan Inovasi Industri Anak Negeri (I3E) yang digelar di Hall B JCC, Senayan, jakarta Selatan, pada 3-6 Oktober tahun ini. Pameran yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) ini menjadi arena pertemuan antara investor, inovator, dan investor.
Sejumlah 500 investor juga diundang untuk menghadiri perhelatan ini. Mereka diharapkan dapat melakukan bisnis meeting dengan para startup peserta pameran ini.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Prof Mohammad Nasir PhD, Ak, Menristekdikti, menjelaskan pameran I3E dengan tema "Startup Teknologi dan Inovasi Industri Meningkatkan Daya Saing Bangsa" ini bertujuan mempromosikan produk-produk inovasi teknologi hasil karya anak bangsa kepada masyarakat. Kementerian ingin hasil inovasi dari para inovator benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat, sekaligus menumbuhkan sektor industri, khususnya menjawab tantangan dan peluang di era revolusi industri 4.0.
"Pameran I3E tahun ini diharapkan menjadi sarana promosi efektif sehingga menjadi daya tarik bagi calon konsumen dan tentu saja bagi investor," ujar Menristekdiskti M Nasir dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (10/9).
Untuk lebih memeriahkan event tahunan ini, selain memamerkan hasil-hasil inovasi, pameran I3E tahun ini juga melakukan kegiatan lainnya seperti seminar bisnis dan teknologi, speed dating, talkshow bisnis, bisnis coaching, dan kompetisi ide Teknologi.
Pameran ini merupakan salah satu upaya hilirisasi hasil produk penelitian dan pengembangan (litbang) menuju komersialisasi produk untuk meningkatkan produktivitas industri. Dengan hilirisasi hasil inovasi teknologi menuju komersialisasi, diharapkan lahir produk-produk baru dari para startup teknologi yang dibina oleh Kemenristekdikti ini.
Maka itu, sejak 2015, kementerian telah melaksanakan program penumbuhkembangan wirausaha rintisan berbasis teknologi dan hasil Lembaga Peneltian dan Pengembangan (Lemlitbang) yang dimanfaatkan industri. Di periode lima tahun terakhir ini, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti berhasil melakukan pembinaan dan penumbuhan startup teknologi yang berasal dari Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Industri, serta masyarakat umum.
Total ada 1.307 startup teknologi. Rinciannya 749 startup teknologi atau Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), 558 calon startup atau Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT), dan 15 inovasi industri.
(mdk/sya)