HMD Global Putuskan Hapus Merek Nokia, Ada Apa?
HMD Global mulai menghapus smartphone-smartphone Nokia dari websitenya, mengapa?
Perusahaan teknologi yang memiliki lisensi merek Nokia, HMD Global, telah melakukan perubahan strategis yang signifikan. Dalam langkah yang menandai berakhirnya era Nokia, HMD telah menghapus semua smartphone Nokia dari situs webnya di seluruh wilayah Eropa, menurut laporan dari Winfuture.
Mengutip informasi dari Gizchina, Kamis (3/10), HMD Global kini lebih memusatkan perhatian pada merek miliknya sendiri, Human Mobile Devices. Perubahan ini memunculkan pertanyaan mengenai masa depan smartphone dengan merek Nokia.
-
Kapan Nokia merilis HP jadul pertamanya? Mobira Senator NMT diluncurkan oleh Nokia pada awal 1980-an, dan merupakan ponsel pertama yang dibuat oleh merek tersebut.
-
Kapan HP Nokia 1100 diproduksi? Nokia 1100 punya eksistensi sejak 2003 sampai dengan 2009.
-
Mengapa HP Nokia 1110 juga laris di pasaran? Nokial 1110 laris terjual sepanjang masa 248 juta unit.
-
Bagaimana Nokia 1100 bisa menjadi HP terlaris sepanjang masa? Nokia 1100 HP yang dibuat Nokia ini terjual 250 juta unit sepanjang masa.
-
Apa yang Nokia akan bangun di bulan? Nokia menerima kontrak senilai USD 14,1 juta untuk membangun jaringan seluler pertama di bulan dengan cara mengadaptasi perangkat keras yang sudah ada.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
Perlu dicatat bahwa selama bertahun-tahun, HMD memiliki hak eksklusif untuk memproduksi smartphone dengan merek Nokia, namun saat ini perusahaan tersebut telah kehilangan lisensi eksklusif tersebut. Akibatnya, strategi perusahaan pun mengalami penyesuaian.
HMD Global kini beralih untuk mempromosikan merek sendiri ketimbang merek Nokia. Penghapusan nama Nokia dari situs web ini tampaknya menjadi langkah awal menuju arah baru bagi HMD.
Salah satu tanda penting dari pergeseran ini dapat dilihat di situs web HMD, di mana perangkat bermerek Nokia telah dihapus di banyak negara Eropa, dan kini hanya ponsel dengan merek HMD yang ditampilkan.
Ini adalah perubahan yang signifikan, terutama mengingat HMD sebelumnya sangat bergantung pada nama Nokia untuk meningkatkan penjualan smartphone mereka.
Konsentrasi pada Brand Pribadi
Perusahaan juga meluncurkan perangkat terbaru bernama HMD Skylime. Berbeda dengan sebelumnya yang mengandalkan merek Nokia, smartphone ini berusaha untuk menarik minat konsumen di pasar Eropa. Selain itu, terdapat juga HMD Fusion yang hadir dengan desain modular, menawarkan fitur-fitur unik yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi HMD.
Dengan lebih menekankan pada mereknya sendiri, HMD tidak ingin lagi dianggap sebagai pemegang lisensi dari merek Nokia. Perusahaan ini tampaknya berambisi untuk diakui sebagai pemain yang serius di industri smartphone dengan identitas dan inovasi yang khas. Sebagai catatan, penghilangan nama Nokia dari situs resmi HMD berlangsung secara bertahap.
Di Eropa, banyak model ponsel baru dari Nokia, seperti Nokia X21, sudah tidak tersedia lagi, namun dalam beberapa situasi, HMD hanya mengganti nama ponsel tersebut, contohnya Nokia X21 kini dipasarkan sebagai HMD X21.
Akhir Bagi Nokia?
Namun, untuk model lainnya, kondisinya berbeda. Beberapa ponsel Nokia telah mencapai akhir masa hidupnya dan tidak lagi tersedia di pasaran. Ini menunjukkan bahwa HMD Global tengah memproduksi perangkat baru dengan merek Nokia dan lebih fokus pada pengembangan ponsel di bawah merek mereka sendiri.
Nokia Masih Tersedia di Situs HMD Amerika
Meskipun beberapa merek Nokia telah menghilang dari situs Eropa, di Asia, Amerika Utara, dan Amerika Latin, smartphone Nokia masih dapat ditemukan di situs HMD. Hal ini menunjukkan bahwa transisi merek Nokia tidak terjadi secara serentak di seluruh dunia. Mungkin masalahnya terletak pada ketersediaan; meskipun ponsel tersebut masih terdaftar, belum ada kejelasan mengenai jumlah unit yang tersedia.