Hoaks Covid-19 Paling Banyak Beredar di Facebook
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan, hoaks terkait Covid-19 terbanyak menyebar melalui platform Facebook.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan, hoaks terkait Covid-19 terbanyak menyebar melalui platform Facebook. Berdasarkan data Kemkominfo yang dipaparkan Johnny, sepanjang periode 23 Januari hingga 6 April 2020, ada 1.096 hoaks terkait dengan virus corona baru dan penyakit Covid-19.
Dari jumlah itu, 759 hoaks menyebar lewat platform Facebook, 10 hoaks dan disinformasi menyebar melalui Instagram, 321 hoaks tersebar di Twitter, dan 6 hoaks menyebar di YouTube.
-
Bantuan sosial apa yang dikatakan sebagai hoaks? Itu hoaks dan tidak benar, kami di lembaga BP2MI tidak pernah mengeluarkan program bantuan sosial kepada Pekerja Migran Indonesia seperti informasi yang beredar," kata Wahyuningrum atau yang akrab disapa Yayuk, dikutip dari situs bp2mi.go.id, Senin (4/12).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Mengapa video di Youtube yang menampilkan Erick Thohir dan DPR RI dikatakan Hoaks? Dari awal hingga akhir video tidak ada pembahasan soal Erick Thohir dan DPR sepakat untuk membongkar kasus-kasus dari Presiden jOkowi. Sehingga narasi tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dibuktikan.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Mengapa video tentang Mahfud MD dan DPR disebut hoaks? Video yang mengeklaim Mahfud dan DPR bongkar kebusukan hakim di Pilpres adalah hoaks karena narasi yang disampaikan dalam video tidak relevan dengan judul video.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
Berdasarkan data tersebut, Kemkominfo mengajukan permintaan take down kepada Facebook, Twitter, dan Google sebagai pengelola platform terkait. Kini, 303 dari 759 hoaks ditindaklanjuti Facebook, 3 dari 10 hoaks ditindaklanjuti Instagram, dan 53 dari 321 hoaks sudah di-take down oleh Twitter.
Sisanya, kata Johnny masih dalam proses penindaklanjutan. Sementara untuk platform YouTube, belum ada konten hoaks yang di-take down.
"Di YouTube ada 6 isu hoaks, (Kemkominfo) mengajukan 6 (untuk take down), namun beluma da yang dilakukan, jadi ada 6 isu hoaks di YouTube yang masih perlu diproses lebih lanjut," tutur Johnny saat rapat dengar pendapat virtual bersama DPR RI Komisi I, Selasa (7/4).
Menteri yang juga politisi Partai Nasdem ini mengungkap, pihaknya sudah bertemu dengan pimpinan platform dan mengingatkan kepada mereka untuk tidak berkompromi pada konten hoaks.
Platform Diminta Sungguh-sungguh
"Kami bertemu dan mengingatkan platform digital untuk tidak memberi kompromi dan bersungguh-sungguh, karena proses take down di Indonesia bagian dari upaya memutus rantai penyebaran hoaks Covid-19," kata Johnny.
Johnny juga mengemukakan, dalam pertemuan dengan penyedia platform, ada kesepakatan bahwa kantor platform digital yang beroperasi di Indonesia akan meneruskan permintaan pemerintah ke kantor pusat.
"Kami akan melakukan pengawalan agar proses take down bisa dilakukan dengan segera," tutur dia.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani