Ilmuwan Lacak Asal Covid-19 Menggunakan Twitter
Ilmuwan Lacak Asal Covid-19 Menggunakan Twitter
Para ilmuwan disebut tengah menggunakan aplikasi media sosial Twitter untuk menemukan asal virus corona. Virus corona baru ini adalah yang membuat Covid-19 menjadi pandemi.
Hal ini bermula dari banyaknya perdebatan mengenai asal Covid-19. Padahal, di awal pandemi diyakini virus corona baru ini berasal dari sebuah pasar di Wuhan, Tiongkok.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
Namun belakangan ada banyak teori mengenai asal virus corona baru. Salah satunya menyebutkan bahwa kemungkinan virus corona baru ini menyebar jauh sebelum kejadian Wuhan, bahkan asalnya disebut-sebut dari luar Tiongkok.
Untuk itulah, sekelompok ilmuwan ini berpikir, mungkin mereka bisa mengetahui dari mana asal virus corona baru menggunakan platform media sosial Twitter.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah Nature, para peneliti dari IMT School for Advanced Studies Lucca berpikir, mereka bisa menemukan asal usul virus corona baru dengan menyisir berbagai unggahan di Twitter.
Berdasarkan Kata Kunci Gejala
Dikutip dari Ubergizmo via Tekno Liputan6.com, para ilmuwan pada dasarnya akan mencari kata kunci berdasarkan gejala yang dialami pasien saat mereka tertular virus ini.
Dengan mengidentifikasi lonjakan dalam laporan gejala ini, bisa jadi indikator kapan virus tersebut ada dan sudah berapa lama virus itu ada sebelum terdiagnosis secara resmi.
Meski hal ini bukanlah bukti yang meyakinkan, hal ini dinilai bisa membantu ilmuwan dan peneliti menemukan kapan tepatnya virus corona baru pertama kali muncul dan di mana saja lokasinya.
Diingatkan pula, penelitian yang dilakukan di Eropa dan Amerika serta negara lain bisa mengungkapkan timeline yang berbeda. Jadi, pembaca diminta untuk tidak menarik kesimpulan terlebih dahulu.
Yang menarik adalah bagaimana ilmuwan dan peneliti mempertimbangkan jejaring sosial Twitter sebagai salah satu cara untuk mempelajari asal usul sesuatu.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
Baca juga:
Bahaya Membaca Komentar Negatif di Media Sosial, Ketahui Cara Mengatasinya
Kemkominfo Identifikasi 111 Isu Hoaks Vaksin Covid-19
Di Asia Tenggara, Tingkat Kesopanan Online Netizen Indonesia Paling Rendah
Peneliti Temukan Anak-Anak Bohong Soal Usia Untuk Bikin Akun Medsos
Tiap Detik, Ada 155.000 Orang Bergabung ke Akun Jejaring Sosial
Heboh Tebak Warna Rambut Kaesang Anak Jokowi, Ungu Terong, Hijau Lumut Atau Abu-Abu?
Jubir: Akun Presiden Jokowi Diserang dengan Kata-kata Makian Selama 24 Jam