Ilmuwan Temukan Bahan Rahasia dalam Lukisan Mona Lisa, Ada Senyawa Kimia yang Langka
Tak disangka ternyata ada senyawa kimia yang dicampurkan dalam cat lukisan Mona Lisa.
Tak disangka ternyata ada senyawa kimia yang dicampurkan dalam cat lukisan Mona Lisa.
Ilmuwan Temukan Bahan Rahasia dalam Lukisan Mona Lisa, Ada Senyawa Kimia yang Langka
Para peneliti menemukan formula rahasia di balik lukisan terkenal Leonardo da Vinci, Mona Lisa.
Temuan ini ditemukan dalam penelitian terbaru yang telah dipublikasikan di Journal of the American Chemical Society pada Rabu lalu.
-
Kapan Leonardo da Vinci melukis Mona Lisa? Leonardo melukis potret tersebut sekitar tahun 1507, dan baru pada tahun 1860-an kritikus seni mengklaim Mona Lisa adalah salah satu contoh lukisan Renaisans terbaik.
-
Di mana Lukisan Mona Lisa dibuat? Menurut Pizzorusso, jembatan abad ke-14 yang terlihat di latar belakang menunjukkan bahwa lukisan itu dibuat di kota Lecco, Italia, di tepi Danau Como di wilayah Lombardy.
-
Mengapa Ann Pizzorusso yakin bahwa Leonardo da Vinci melukis Lukisan Mona Lisa di Lecco? Pizzorusso mengaitkan fitur geologis potret Monalisa dengan Lecco, sebuah kota di tepi Danau Como di Italia utara, tempat ia yakin karya itu dilukis.
-
Siapa yang memecahkan misteri lokasi Lukisan Mona Lisa? Seorang ahli geologi dan sejarawan Renaisans, Ann Pizzorusso, mengklaim telah memecahkan salah satu misteri besar lukisan ini, yaitu lokasi tempat lukisan tersebut dibuat.
-
Siapa yang melukis Monalisa? Lukisan karya Leonardo da Vinci ini terus memikat pecinta seni dan budaya selama berabad-abad.
-
Siapa yang mencuri Mona Lisa? Mereka adalah Vincenzo Perugia dan Lancelotti bersaudara; Vincenzo dan Michele yang berprofesi sebagai tukang dari Italia.
Melansir laporan The New York Post, Sabtu (14/10), fakta yang terungkap dari penelitian ini adalah bahwa da Vinci nyatanya menggunakan formula kimia unik dalam cat yang dipakai untuk melukis Mona Lisa.
Victor Gonzales, kimiawan dari Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis yang merupakan penulis utama dari studi ini.
Ia menyatakan Leonardo adalah seseorang yang suka bereksperimen dalam setiap lukisannya.
Hal ini menyebabkan setiap karya da Vinci berbeda secara teknis, termasuk Mona Lisa.
"Dalam kasus ini, menarik untuk melihat bahwa memang ada teknik khusus untuk lapisan dasar Mona Lisa," jelas Gonzales.
Ada Senyawa Langka
Dalam penelitiannya, Gonzales dan tim menemukan sebuah senyawa langka bernama plumbonacrite dalam fragmen lapisan pertama Mona Lisa. Ini mengkonfirmasi kecurigaan para sejarawan seni terhadap penggunaan bubuk oksida timbal untuk menebalkan dan mengeringkan cat yang dilakukan da Vinci.
Sulit untuk menemukan ceruk cat dari lapisan dasar Mona Lisa, karena letaknya hampir tidak bisa dideteksi mata telanjang. Lebarnya hanya sebesar rambut manusia, dan asalnya dari sudut kanan atas lukisan.
Penelitian menggunakan sinotron (mesin besar yang mempercepat partikel) untuk meneliti komposisi kimia ini pada tingkat atom.Hasilnya, para peneliti dapat lebih yakin dalam mengatakan bahwa da Vinci memang menggunakan bubuk plumbonacrite dalam ramuan catnya.
Plumbonacrite dikonfirmasi secara ilmiah sebagai “sidik jari” dari resep lukisan ini.
Bahan ini memang bahan yang bagus untuk dipakai, karena bukan hanya da Vinci yang memakainya.
Karya-karya Rembrandt pada abad ke-17 pun banyak memakai bahan ini. Sebuah bukti bahwa resep ini diwariskan selama berabad-abad lamanya.
Hasil Senyawa Langka Bila Dicampur
Hasil yang didapat dari pencampuran bubuk plumbonacrite ke dalam minyak rami atau minyak kenari adalah warna emas yang sangat bagus.
Jadi selain memberikan efek cepat kering, bubuk ini juga menghasilkan tambahan keindahan pada karya.
Masih banyak rahasia tersembunyi dalam karya-karya da Vinci yang menunggu untuk ditemukan. Penelitian ini hanyalah bagian kecilnya.