Indonesia duduki peringkat 69 dunia untuk urusan adopsi IPv6
Indonesia menduduki peringkat 69 dunia di bawah Italia dan di atas Serbia.
Internet Protocol Versi 6 (IPv6) memang bukan hal yang baru lagi di dunia internet global. Sayangnya, Indonesia sampai sekarang masih tertinggal di urutan bawah untuk urusan adopsi IPv6 ini.
Dalam satu bagan yang ditampilkan oleh Akamai - State of The Internet, adoption rates and trends over time untuk IPv6 ini memperlihatkan bahwa Belgia adalah negara nomor satu dunia yang sudah mengadopsi internet protokol tersebut sebesar 30,3 persen.
Bagaimana dengan Indonesia? Dalam daftar tersebut memperlihatkan bahwa ternyata Indonesia menduduki peringkat 69 dunia di bawah Italia dan di atas Serbia.
Banyak faktor yang membuat kenapa Indonesia masih terpaut jauh dalam hal pengadopsian IPv6 ini. Beberapa di antaranya adalah terkait masalah kendala pada perangkat akhir sampai dengan masalah backbone.
Tidak hanya itu saja, pada suatu acara yang digelar di bulan April 2014 lalu, Traceroute Internet Party 2013, salah satu pakar teknologi dan internet, Onno Widodo Purbo menjelaskan bahwa para Internet Service Provider (ISP) masih belum sepenuhnya mengadopsi teknologi ini.
"Mereka (para Internet Service Provider) sebenarnya bisa, cuma ada rasa ketakutan akan kegagalan di tengah jalan," ujarnya.
Berdasarkan data dari Kominfo, usaha penerapan IPv6 ke jaringan internet Indonesia telah dimulai sejak 2006. Beberapa kegiatan tersebut yang terekam dari 2006 sampai April 2013, di antaranya IPv6 Trial yang dilaksanakan dari 2006-2007. Pada 2007, hasil trial dibuka ke publik di Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies (APRICOT).
Dari tahun ke tahun terus dilakukan sosialisasi sampai dengan pengujian untuk menggunakan IPv6 ini. Seperti contohnya adalah yang pernah dilakukan APJII dengan memberikan alamat IPv6 untuk keperluan eksperimen ke anggota mereka di tahun 2003 silam.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
-
Apa saja yang membuat orang-orang di Indonesia susah akses internet? Berikut adalah negara-negara di dunia yang warganya belum terkoneksi internet: India: 683.707.000 jiwaChina: 336.416.000 jiwaPakistan: 131.801.000 jiwaNigeria: 123.428.000 jiwaEthiopia: 103.290.000 jiwaBangladesh: 96.473.000 jiwaIndonesia: 93.401.000 jiwaRepublik Demokratik Kongo: 75.612.000 jiwaTanzania: 46.600.000 jiwaUganda: 35.946.000 jiwa