Indosat dan Tri bersatu? Pengamat: Itu saling menguntungkan
Meski belum pasti, bersatunya Indosat dan Tri membawa resiko tersendiri
Beredarnya rumor jika Indosat akan berkonsolidasi dengan Tri, mulai terendus. Kabar ini pun langsung direspon cepat oleh CEO Indosat, Alexander Rusli.
Dia menuturkan dengan singkat jika hal itu belum pernah dibahas di rapat direksi dan komisaris.
-
Mengapa industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang? Pada tahun 2021, sektor informasi dan komunikasi menyumbang sekitar Rp 748,75 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Kapan Telkom Jawa Barat menyelenggarakan program Indonesia Digital Learning? Tahun ini, sebanyak 550 guru se Jawa Barat mengikuti program yang digelar oleh Telkom Jawa Barat pada tanggal 4-5 Juli 2024 di di Gedung Achmad Sanusi, Universitas Pendidikan Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Kenapa Telkom yakin Indibiz bisa bersaing dengan kompetitor di Bali? Pihaknya yakini dapat bersaing dengan sejumlah kompetitor yang sudah ada sebelumnya di Bali. Antara lain karena pengelola Indibiz sudah berpengalaman sebelumnya dalam mengelola Indihome.
-
Apa yang dilakukan Huawei selama berbisnis di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
-
Kapan kolaborasi Vidio dan Telkomsel ini berlaku? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
"Belum ada pembicaraan sama sekali," katanya melalui pesan singkat kepada Merdeka.com, (17/2).
Ketika ditanyakan perihal apakah itu menjadi agenda korporat juga, dirinya mengaku hal itu tidak masuk dalam strategi perusahaan. "Saat ini tidak ada dalam strategi," ungkapnya.
Meski begitu, jika melihat dari harapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, yang ingin merampingkan jumlah operator, apakah ini tidak mungkin terjadi?
Pengamat telekomunikasi, Teguh Prasetya, menilai hal itu memungkinkan terjadi. Pasalnya, kata dia, keduanya memiliki keunggulan yang saling menguntungkan.
"Indosat kuat di basis pelanggan voice dan sms, sementara Tri kuat di basis pelanggan 3G datanya," katanya.
Terlebih jika melihat hasil dari penataan frekuensi 1800 Mhz oleh Kemkominfo, posisi Indosat dan Tri bersebelahan. Meski menguntungkan, bukan berarti tak memiliki risiko. Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa risikonya terletak pada komitmen pengembangan ke depan dan migrasi ke 4G/LTE.
"Kalau tidak mulus sinerginya dan kemahalan biaya akuisisi, tentunya akan memberatkan ke depannya," jelasnya.
Mengenai biaya akuisisinya, kata dia, tergantung dari per subs. Dirinya pun coba menghitung berdasarkan dari ARPU per bulannya.
"Ya kira-kira kalau ARPU per bulannya Rp 30.000, dikalikan saja 24 bulan, ya sekitar Rp 720.000 per subsnya," paparnya.
Mungkinkah hal ini menjadi kenyataan? Kita tunggu saja.
Baca juga:
Jokowi batal lantik Budi Gunawan jadi Kapolri!
Menkominfo tagih janji produsen 4G
Kabar gembira! Surat penataan frekuensi 1800 MHz sudah diedarkan
Indosat kecam beredarnya akun palsu indosatcare di Twitter
UU Telekomunikasi sudah tak sesuai dengan bisnis telekomunikasi
Satudarah, Gang Motor Maluku Penguasa Jalanan Belanda
Baca juga:
Ini pesan Jokowi ke Komjen BG usai batal dilantik jadi Kapolri
Jokowi berhentikan sementara Samad dan Bambang Widjojanto
Humor lucu mahasiswi seksi rayu dosen biar dapat nilai A
Transfer dulu, foto bugil dan video hot bispak baru dikirim
Detik-detik ISIS penggal puluhan umat nasrani di pantai Libya
Menikmati Jakarta Dari Ketinggian Ala Arief Fandy