Internet dianggap tidak aman untuk anak-anak
Internet dianggap tidak aman untuk anak-anak. Data survei pengguna dan perilaku internet Indonesia 2016 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa anak usia rentang 10 – 14 tahun kini sudah mulai terpapar internet. Jumlahnya pun telah mencapai 768 ribu.
Data survei pengguna dan perilaku internet Indonesia 2016 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa anak usia rentang 10 – 14 tahun kini sudah mulai terpapar internet. Jumlahnya pun telah mencapai 768 ribu.
Namun seiring dengan banyaknya pengguna internet dari kalangan anak-anak, mayoritas pengguna menilai bahwa internet masih tidak aman bagi anak-anak. Dari hasil survei itu disebutkan 101,3 juta pengguna internet Indonesia dari 132,7 juta pengguna menyatakan tidak aman.
-
Bagaimana cara APJII menghitung penetrasi internet di Indonesia? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Mengapa APJII tertarik untuk meneliti akses internet di daerah 3T? Penyebaran internet di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T) terus mengalami perkembangan yang signifikan.
-
Apa yang diteliti oleh APJII? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa peran utama internet dalam pergolakan politik Indonesia saat Presiden Soeharto lengser? Ruang virtual ini menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia. Sebab, saat itu arus informasi dikontrol penuh oleh rezim mulai dari media cetak hingga televisi.
"Mayoritas pengguna menganggap internet tidak aman bagi anak-anak dan menghendaki pemerintah terus meningkatkan program terpadu dalam penanganan konten negatif ini," jelas Ketua Umum APJII, Jamalul Izza di Jakarta, Senin (24/10).
Penanganan konten negatif memang masih menjadi pekerjaan rumah seluruh masyarakat di Indonesia. Hal itu dibuktikan pula dari data yang disajikan dalam survei tersebut di mana pemblokiran situs tertentu dirasa belum cukup. 91,8 juta pengguna internet merasa belum puas dengan pemblokiran situs tertentu.
"Rata-rata memakai internet untuk menonton video. Biasanya mengakses video itu dari YouTube," katanya.
Mengenai konten negatif ini, Jamal berpendapat seluruh Asosiasi bisa untuk berkontribusi dengan membuat program internet bersama guna meningkatkan keamanan berinternet.
Baca juga:
AR Group, anak bangsa yang berkancah di teknologi AR dunia
Mana yang lebih baik, pesawat besar atau pesawat kecil?
Ini deretan headphone premium yang dirilis Sennheiser!
Kecanggihan Volta, helikopter listrik buatan Prancis
Melihat lebih dekat pesawat penjelajah Mars, Schiaparelli
Ini senjata baru kepolisian 13 negara untuk perangi ransomware