Internet Doomsday tak akan lumpuhkan IPv6?
Apakah Internet Doomsday mempunyai kaitan dengan SOPA ataukah hanyalah berita Hoax?
Beberapa hari terakhir ini, banyak forum, situs lokal bahkan situs luar negeri juga sedang hangat membahas masalah 'pembunuhan' internet pada tanggal 9 Juli mendatang yang disebut dengan istilah <a title="Internet Doomsday" href="http://www.merdeka.com/teknologi/9-hari-terakhir-sebelum-internet-doomsday.html">Internet Doomsday</a>.
Jauh sebelum kabar mengenai Internet Doomsday ini menyeruak, ternyata 'bapak internet dunia' yang juga menjabat sebagai Google Chief Internet Evangelist, Vint Cerf yang juga dikenal sebagai pencipta web protocol IPv4 tidak mengira bahwa ciptaannya yang mulai dia kembangkan pada tahun 1977 tersebut akan musnah.
Namun, seperti yang dituliskan di Broadbandguide.com.au, pada tanggal 6 Juni kemarin, IPv4 secara perlahan mulai digeser dengan keberadaan <a title="IPv6" href="http://www.merdeka.com/teknologi/tidak-ada-yang-menyadari-kalau-internet-telah-berubah.html">IPv6</a>. Menurut beberapa pakar, pengguna IPv6 akan terbebas dari ancaman Internet Doomsday karena protokol yang digunakan oleh IPv4 dan IPv6 sangat berbeda. Tidak hanya itu saja, menurut beberapa pakar tingkat keamanan IPv6 lebih menjanjikan daripada IPv4.
Internet Doomsday merupakan istilah yang digunakan untuk menandai 'kematian' internet pada tanggal 9 Juli mendatang. Dikabarkan bahwa sebuah malware bernama DNSChanger Trojan akan beraksi di hari tersebut. Trojan yang berukuran kecil tersebut merupakan ciptaan dari cybercriminal Estonia.
Banyak yang mengatakan bahwa Internet Doomsday hanyalah sebuah hoax atau berita bohong, namun tidak sedikit pula yang merasa was-was apabila ternyata pada tanggal 9 Juli tersebut benar-benar menjadi hari kiamat internet.
Tidak hanya itu saja, kebanyakan pemerhati teknologi sekaligus pengguna internet mencoba menghubungkan berita Internet Doomsday ini dengan pro kontra SOPA. Mari kita sedikit berjalan mundur ke tahun 2000, pada tahun 2000 lalu dunia sempat gempar karena Y2K. Namun, setelah tahun 2000 berganti menjadi 2001, tidak ada tanda-tanda seperti yang ditakutkan. Apakah Internet Doomsday juga akan bernasib sama dengan berita Y2K tersebut?