Keabsahan papyrus tentang status pernikahan Yesus dipertanyakan
Pakar di Vatican ragukan keabsahan dari papyrus yang ungkapkan status pernikahan Yesus.
Berita terdapatnya secarik papyrus kuno yang di dalamnya tertulis penggalan kalimat pengindikasi Yesus pernah menikah akhirnya sampai juga ke Vatican. Namun, sebuah surat kabar lokal Vatican memastikan bahwa berita serta papyrus tersebut adalah hoax.
Seperti yang dikutip ABC News (28/09), surat kabar yang bernama L'Osservatore Romano tersebut katakan bahwa mereka tidak percaya akan berita tersebut. Sanggahan tersebut dituangkan dalam tulisan oleh dua orang penulis yaitu seorang sarjana Koptik Alberto Camplani dan Editor Giovanni Maria Vian.
Kedua orang tersebut adalah tokoh ahli dalam sejarah awal agama Kristen. Mereka mempertanyakan keabsahan fragmen tersebut. Tidak hanya itu saja, dalam tulisannya, mereka juga melontarkan kritik kepada Harvard yang telah menghubungi pihak media tanpa memeriksa akurasi arti dari papyrus tersebut.
Permasalahan ini muncul pertama kali ketika seorang profesor dari Harvard Divinity School, Cambridge, Massachusetts, bernama Karen L. King mendapatkan carikan papyrus yang tulisannya terpenggal. Dalam papyrus tersebut terdapat satu kalimat yang terputus berbunyi, "Yesus berkata kepada mereka, 'Istriku ...'."
Dikarenakan hal tersebut, maka banyak orang yang menyudutkan King sebagai orang yang tidak dapat mengartikan dengan jelas apa maksud dari tulisan di papyrus tersebut. Namun uniknya, sebelum mempublikasikan hasil temuannya, King menuliskan bahwa tulisan tersebut tidak dapat dijadikan bukti bahwa Yesus pernah menikah.
Memang terdengar aneh, karena papyrus yang mengklaim status perkawinan tersebut muncul lebih dari satu abad setelah kematian Yesus.
(mdk/das)