Kemenkominfo: Orang tua dan guru jangan gaptek
Hal itu dikarenakan banyak anak-anak yang lebih paham teknologi dan internet dibandingkan dengan orang tuanya.
Bukan menjadi satu hal yang aneh lagi apabila sekarang ini banyak anak-anak yang ternyata lebih paham teknologi dibandingkan dengan orang tua bahkan guru-guru di sekolah mereka.
Di era teknologi dan internet yang serasa semakin cepat berkembang seperti sekarang ini. Membuat banyak orang tua yang ketinggalan langkahnya dan akhirnya tenggelam serta tidak dapat mengikuti perkembangan zaman.
Dikarenakan hal tersebut akhirnya membuat banyak anak-anak yang lahir di era teknologi maju seperti sekarang lebih paham dan bahkan lebih pintar dibandingkan dengan para orang tua atau juga bahkan guru-guru mereka.
Tidak sedikit dari orang tau atau guru di sekolah yang masih tidak begitu paham atau juga bahkan gaptek atau gagap teknologi akan dunia internet dan teknologi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyarankan agar orang tua dan guru tidak gaptek mengingat media digital termasuk internet sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak dan remaja di Indonesia.
"Internet telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak-anak dan remaja di Indonesia, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan mereka dalam kaitannya dengan keamanan berinternet," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, seperti dikutip dari Antara (19/02).
Dengan paham dan tidak gapteknya para orang tua atau guru akan dunia teknologi dan internet, maka hal tersebut akan sangat penting untuk membantu para anak tumbuh dan berkembang karena mereka para orang tua dapat mengawasi aktivitas anak-anak ketika sedang mengakses internet tanpa harus kebingungan dalam proses pengawasannya.
Gatot juga berpendapat, anak-anak dan remaja harus terus dimotivasi untuk memandang dan menjadikan internet sebagai sumber informasi yang berharga, dan untuk memanfaatkan teknologi digital secara maksimal untuk membantu pendidikan, meningkatkan pengetahuan, memperluas kesempatan dan keberdayaan mereka dalam meraih kualitas kehidupan yang lebih baik.
Ke depan, kata Gatot, perlu dikembangkan cara-cara efektif untuk mengampanyekan keamanan digital secara online maupun offline melalui segala bentuk saluran media tradisional maupun digital, seperti televisi, radio, websites atau media sosial yang sering digunakan oleh anak dan remaja.
Di samping juga dibutuhkan kader-kader muda teladan dalam keamanan berinternet, yang dapat membagikan hal tersebut kepada teman-temannya melalui media digital, melalui sarana audio dan video di media massa, maupun secara offline di sekolah-sekolah maupun kampus.