Kenalan dengan Kelelawar Raksasa Afrika yang Punya Kepala Seperti Palu
Kelelawar berkepala palu diberi nama berdasarkan dari kepala kotak jantan mereka yang besar.
Kelelawar berkepala palu diberi nama berdasarkan dari kepala kotak jantan mereka yang besar dan berkembang untuk memperkuat suara klakson mereka. Ini digunakan untuk menarik perhatian betina saat kencan.
Kenalan dengan Kelelawar Raksasa Afrika yang Punya Kepala Seperti Palu
Dinamakan demikian karena kelelawar jantan memiliki kepala yang berbentuk kotak dan panjang yang unik, yang memiliki ruang resonansi besar yang memperkuat panggilan mereka.
Kepala yang tidak lazim ini adalah hasil dari sistem kawin yang tidak biasa pada kelelawar.
Hewan tersebut menjadi istimewa karena keluarga "Megabats" ini menjadi yang terbesar di benua Afrika.
Berikut ini adalah potret hewan kelelawar berkepala seperti palu yang dikutip dari livescience.com pada (8/5).
-
Bagaimana cara Plesiosaurus Unktaheela specta berburu? Fitur khusus yang ditemukan pada Unktaheela specta dapat menjadi hasil dari adaptasi untuk mengejar predasi secara visual di lingkungan yang diterangi matahari.
-
Bagaimana monster laut ini berburu mangsanya? Rahangnya yang kuat memungkinkan untuk menyerang mangsa yang sangat besar, termasuk hiu dan hewan reptil laut lainnya.
-
Kapan Paraceratherium, nenek moyang badak hidup? Paraceratherium adalah nenek moyang dari badak yang hidup di antara 34 dan 23 juta tahun yang lalu, di daerah Eurasia.
-
Bagaimana makhluk aneh itu terlihat seperti monster? Video itu menampilkan Lolita terbujur di pantai dengan ekornya yang melambai di tengah pasir sehingga sosoknya mirip makhluk tak dikenal.
-
Apa ciri khas dari dinosaurus berkepala kubah, Pachycephalosaurus? "Pachycephalosaurus adalah dinosaurus 'berkepala kubah'. Mereka berjalan dengan dua kaki dan memakan tumbuhan, namun yang membuat mereka begitu ikonik dan aneh adalah kebanyakan dari mereka memiliki massa tulang padat berbentuk bola besar di bagian atas kepala mereka," jelas Cary Woodruff, ahli paleontologi di Phillip & Patricia Frost Museum of Science dan penulis penelitian tersebut kepada Newsweek.
-
Bagaimana manusia purba berburu mammoth berbulu? Bukti baru menunjukkan bahwa manusia pemburu menggunakan perangkap, seperti yang ditemukan di dua lubang perangkap di Meksiko, untuk memisahkan mamut dari kawanannya, membuat mereka menjadi mangsa yang lebih mudah.
Kelelawar Berkepala Palu
- Nama : Kelelawar berkepala palu (Hypsignathus monstrosus )
- Tempat tinggal: Hutan dataran rendah di Afrika Barat dan Tengah
- Makanan: Buah-buahan, termasuk buah ara, pisang, jambu biji, mangga,dan lalat
Kelelawar berkepala palu adalah salah satu dari sedikit spesies kelelawar yang menganut sistem pacaran lek.
Sistem ini mirip dengan kontes di mana hingga 150 pejantan berkumpul dua kali setahun untuk menarik perhatian betina dengan klakson keras dan gerakan sayap.
Fungsi Suara Klakson pada Kelelawar Jantan
Pejantan tergantung di pepohonan di tepi sungai sambil terus menggerakkan klaksonnya tanpa henti, sementara betina terbang mencari pasangan yang sesuai.
Betina sangat memilih, hanya 79% yang memilih 6% dari pejantan sebagai pasangannya (maka, 94% pejantan lain hanya beruntung sekali dalam waktu yang sangat jarang).
Suara klakson yang paling keras biasanya menarik perhatian yang paling besar sehingga pejantan telah mengembangkan kotak suara atau laring yang memenuhi sekitar setengah rongga tubuh mereka.
Menurut sebuah studi pada tahun 1990, laring mereka memiliki ukuran yang luar biasa sehingga mendorong jantung, paru-paru, dan usus ke belakang dan ke samping.
Bentuk Tubuh Kelelawar Berkepala Palu
Bentuk kepala rumit ini kemungkinan besar menjadi inspirasi bagi nama spesies Latin "monstrosus" untuk kelelawar berkepala palu yang artinya "mengerikan".
Ukuran tubuhnya pun lebih kecil, dengan berat sekitar setengah dari jantan 0,5 pon (230 gram) dibandingkan dengan 0,9 pon (420 g) dan panjang sekitar 8 inci (20 cm), jika dibandingkan dengan panjang jantan yang mencapai 11 inci (28 cm).
Baik jantan maupun betina memiliki rentang sayap sekitar 3,3 kaki (sekitar 1 meter) dan bulu lembut berwarna coklat keabu-abuan.
Meskipun mereka memilih buah sebagai makanan, kelelawar berkepala martil terkadang dikenal beralih menjadi pemakan daging.
Pada tahun 1968, sebuah studi mencatat pengamatan kelelawar tersebut mengkonsumsi sisa-sisa daging burung dan bahkan menyerang ayam untuk menghisap darahnya di wilayah Gabon.
Seorang pengamat bernama Harry Andrew Beatty, yang juga seorang kolektor herpetologi, dua kali menyelamatkan ayam yang diserang "di tengah malam oleh Hypsignathus," seperti yang tercatat dalam penelitian tersebut.
Salah satu fakta menarik lainnya tentang kelelawar berkepala martil adalah kebiasaannya melingkarkan sayap besar di sekitar hidungnya ketika tidur.