Kenyataan pahit aplikasi kencan online
Kenyataan pahit aplikasi kencan online. Kaspersky baru-baru ini memaparkan data risetnya mengenai platform kencan online. Mereka menemukan hanya secuil dari prosentase pengguna aplikasi kencan online untuk benar-benar serius melangkah ke jenjang pernikahan.
Kaspersky baru-baru ini memaparkan data risetnya mengenai platform kencan online. Mereka menemukan hanya secuil dari prosentase pengguna aplikasi kencan online untuk benar-benar serius melangkah ke jenjang pernikahan. Parahnya, ada juga yang motifnya untuk mencari kepuasan seksual semata.
Jika diprosentasekan, hanya 11 persen pengguna yang bertujuan menemukan pasangan yang nantinya akan dinikahi. Sementara, 48 persen lainnya untuk bersenang-senang dan 13 persen di antaranya hanya untuk kepuasan seksual.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Mengapa media massa dianggap penting dalam mendorong perubahan sosial? Secara umum, media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan media online, memiliki kemampuan untuk memengaruhi pandangan, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Apa saja yang dipamerkan Ustaz Solmed di media sosial? Ustaz Solmed menjadi perbincangan di media sosial karena kerap memamerkan gaya hidup mewahnya, memicu respons netizen.
"Seperti setiap tren online populer, sayangnya ada juga orang yang ingin menggunakan platform kencan online untuk tujuan jahat. Bukan maksud kami menasihati pengguna untuk menghindari kencan online sama sekali, kami hanya mendorong mereka untuk mempertimbangkan keamanan diri mereka di setiap langkah," kata Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab melalui keterangan resminya, Senin (16/10).
Tak hanya itu saja, penyebaran data palsu merupakan suatu hal yang sangat menjengkelkan bagi orang-orang yang menggunakan layanan kencan online, dimana 19 persen pengguna menyatakan bahwa mereka berhenti menggunakan kencan online karena foto palsu, dan 12 persen berhenti menggunakan kencan online karena kebohongan akan adanya sebuah hubungan dan 11 persen menyatakan bahwa status hubungan yang tidak jelas yang mereka temui di platform.
“Tapi tidak semua dapat berjalan dengan mulus, dan bagi mereka yang mencari pasangan hidup melalui online harus menghadapi sejumlah besar informasi palsu, scammers, atau motif tersembunyi dalam prosesnya,” ujarnya.
“Meningkatkan kesadaran, disertai dengan solusi keamanan adaptif yang dapat merespons situasi yang berbeda dan bekerja untuk melindungi setiap perangkat yang digunakan untuk kencan dari ancaman online adalah cara terbaik untuk memulainya,” imbuh dia.
Baca juga:
Pemerintah soal IoT: Tinta belum kering, situasinya berbeda lagi
Janji Twitter berantas kebencian, kekerasan, dan pelecehan
Teknologi SAP ditunjukan saat acara ultra marathon
Makan di kantin sekolah ini siswa di China harus dipindai wajah
Lima operator seluler beradu berebut frekuensi 2,3 GHz
LocalStartupFest kembali hadir tahun ini
Dibanderol harga Rp 3 juta, begini spesifikasi Advan A8