Kisah Tux si pinguin lucu yang jadi maskot Linux
Kenapa Tux bisa jadi maskot abadi Linux?
Bagi Anda yang lekat dengan kernel sistem operasi terbuka, pasti kenal dengan yang namanya Linux. Ya, ini adalah kernel sistem operasi dengan lisensi terbuka yang menggunakan penguin sebagai maskotnya.
Namun, tahukah Anda kenapa Linux menggunakan penguin sebagai maskotnya? Adakah maksud terselubung di balik pemilihannya?
-
Di mana sistem operasi digunakan? Terdapat berbagai macam sistem operasi yang digunakan di berbagai perangkat, seperti komputer, laptop, smartphone, tablet, dan bahkan perangkat elektronik lainnya.
-
Apa yang dimaksud dengan teka-teki silang? Teka-teki silang merupakan permainan kata yang populer di seluruh dunia. Permainan ini terdiri dari kotak-kotak kecil yang harus diisi dengan huruf-huruf untuk membentuk kata-kata yang saling terkait.
-
Bagaimana cara sistem operasi bekerja? Sistem operasi mengatur penggunaan memori, mengalokasikan ruang memori untuk program dan data yang sedang berjalan. Sistem operasi juga mengelola prosesor, memastikan bahwa tugas-tugas yang berjalan dapat dibagi secara adil dan efisien antara program yang berbeda.
-
Siapa yang menemukan lempeng tektonik di Kalimantan? Prediksi keberadaan kerak Bumi ini muncul ketika Suzanna van de Lagemaat, ahli geologi lulusan Universitas Utrecht di Belanda, dan supervisornya, Douwe van Hinsbergen, menganalisis data geologi dari pegunungan di kawasan Asia-Pasifik.
-
Bagaimana cara menjawab teka-teki MPLS? Di setiap teka-teki yang diberikan ini nantinya harus dibawa oleh para peserta didik baru atau siswa-siswi baru.
-
Apa itu sistem operasi? Dalam dunia teknologi komputer, sistem operasi (SO) adalah komponen penting yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengendalikan aktivitas perangkat keras dan perangkat lunak.
Untuk diketahui, pinguin duduk yang menjadi maskot Linux memiliki nama cukup singkat, Tux. Meskipun namanya singkat, ternyata sejarah penciptaannya tak sesingkat namanya.
Kelahiran Tux sendiri diawali dari perjalanan sang pendiri program Linux, Linus Torvalds. Saat itu, Linus sudah mampu menciptakan kernel tersebut namun sayangnya dia belum menemukan maskot yang cocok yang mampu mewakilinya.
Hingga pada suatu hari, seperti yang disampaikan oleh Jeff Ayers, Torvalds saat itu sedang mengunjungi National Zoo & Aquarium, yang terletak di Canberra, Australia. Di sana, dirinya ternyata mengidap sebuah penyakit bernama penguinitis.
Penyakit ini muncul ketika dirinya digigit oleh seekor pinguin di taman satwa tersebut. Sejak saat itu, pinguin selalu terbayang di pikirannya.
Torvalds sendiri saat itu tengah mengadakan sayembara untuk mencari logo bagi Linux. Tux pun termasuk salah satu entri yang ikut dilombakan kala itu.
Namun, Tux tidak dianggap cocok mewakili Linux sebagai logo. Sehingga, Tux kemudian hanya diberikan jabatan sebagai maskot Linux.
Tux sendiri lahir dari tangan terampil Larry Ewing pada 1996 setelah diberikan inspirasi oleh Alan Cox. Tux kemudian disempurnakan lagi oleh Torvalds mengikuti pengalamannya kala digigit penguin.
Pemberian nama Tux sendiri cukup unik. Ada yang menyebutkan bahwa ini merupakan singkatan dari (T)orvalds (U)ni(X). Namun, ada juga yang menyatakan bahwa ini singkatan dari kata tuxedo, baju yang mirip dengan penampakan tubuh penguin.
Dari berbagai sumber
(mdk/nvl)