iOS 6.1.3 ternyata masih bisa dibobol
Masalah keamanan ternyata masih melanda perangkat lunak terbaru ini.
Nampaknya Apple masih harus membenahi lagi os iOS 6.1.3 yang baru mereka keluarkan kemarin. Pasalnya, celah keamanan perangkat lunak ini ternyata masih ada.
Seperti yang dilansir oleh Ubergizmo (20/3), PR Apple untuk membetulkan sisi keamanan iOS masih belum berakhir. Pasalnya, 'penyakit kambuhan' perangkat lunak ini kembali ditemukan.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan hacker untuk mengakses data melalui WiFi? Para hacker meniru nama jaringan WiFi publik yang sudah ada dan tanpa keamanan kata sandi (password).
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Di iOS terbaru ini, untuk membongkar fitur keamanannya memang sudah berbeda dengan yang terjadi pada iOS 6.1. Pelaku harus menggunakan fitur Voice Control untuk membobolnya.
Namun, ternyata penggunaan fitur ini pun cukup berbahaya. Hanya dengan berbicara saja, pelaku bisa melakukan panggilan telepon yang akan mengakibatkan kartu SIM tertolak.
Dari penolakan kartu SIM oleh perangkat inilah akses berbahaya bisa dilakukan. Beberapa di antaranya termasuk mengakses foto dan kontak pribadi pengguna.
Hingga berita ini diturunkan, Apple belum berkomentar apa-apa berkaitan dengan masalah keamanan yang kembali terjadi ini. Namun, mengingat ini bukan masalah baru, bisa dipastikan Apple sudah kembali bekerja untuk menanganinya.