Langkah Awal Digitalisasi, PANDI Dukung Diskusi Aksara Pegon-Kemenag RI
Kementerian Agama lewat Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat menghelat kelompok diskusi terbatas atau focus group discussion (FGD) dengan topik "Penentuan Font dan Keyboard Pegon untuk Standar Nasional Indonesia (SNI)".
Kementerian Agama lewat Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat menghelat kelompok diskusi terarah atau focus group discussion (FGD) dengan topik "Penentuan Font dan Keyboard Pegon untuk Standar Nasional Indonesia (SNI)".
Acara ini digelar secara hybrid di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada 11-12 Oktober 2022.
-
Bagaimana PANDI ingin memperkuat identitas digital Indonesia? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Apa pengertian website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
lam forum diskusi ini, Kemenag RI turut mengundang perwakilan dari berbagai macam pemangku kepentingan, seperti Kemenko PMK RI, Kemkominfo, dan Kemenperin. Selain itu, ada juga perwakilan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), dan para pegiat aksara nusantara.
Heru Nugroho, Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerjasama, dan Pemasaran PANDI, menyambut baik undangan forum diskusi aksara Pegon ini. Harapannya menjadi langkah awal digitalisasi aksara Pegon.
"PANDI menyambut baik kegiatan diskusi bersama ini. Kami bersyukur agenda FGD yg ditunggu-tunggu oleh banyak pihak ini pada akhirnya bisa terealisasikan. Ini langkah awal untuk bisa digitalisasi aksara Pegon,” ujar Heru dalam keterangannya, Selasa (11/10).
Heru menuturkan, aksara Pegon merupakan karya intelektual ulama nusantara yang berperan penting sebagai sarana penyebaran nilai-nilai keislaman dalam sejarah kebudayaan Nusantara. Hingga kini aksara Pegon masih bdigunakan di kalangan pesantren di Indonesia
"Ke depan, kami berharap pemanfaatan sarana digital digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, syiar, dan literasi masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan pesantren dan lembaga keagamaan Islam. Semoga hasil FGD ini bisa disepakati fon dan papan ketik untuk digitalisasi aksara Pegon," pungkas Heru.
©2022 Merdeka.com
Agenda FGD aksara Pegon akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, membahas tentang sejarah aksara Pegon, urgensi standarisasi font/rasmi/ khat aksara Arab Pegon. Setelah itu dilanjut pembahasan mengenai interelasi Jawa-Arab dalam aksara Arab Pegon dan perkembangan Aksara Jawi (Arab-Melayu).
Di hari kedua, membahas mengenai Standardisasi font/khat/rasmi aksara Pegon, standarisasi papan ketik/keyboard aksara Pegon. Dilanjutkan dengan Perumusan Standar Aksara Pegon Digital, Perumusan khat/rasmi dan karakter font aksara Pegon standar, Perumusan tata letak papan tombol aksara Pegon standar, Perumusan transliterasi aksara Pegon standar, dan Perumusan Internationalize Domain Name (IDN) aksara Pegon.
Seluruh agenda bahasan dilakukan atas kesepakatan bersama dalam forum sehingga bisa menjadi langkah awal dalam transformasi aksara Pegon. Melalui proses digitalisasi diharapkan dapat memberikan dampak positif dan manfaat yang luas dalam perkembangan intelektual Islam dan kebudayaan di Nusantara.
Setelah FGD selama dua hari, kelak hasil forum ini akan menjadi acuan untuk di paparkan di Kongres Aksara Pegon yang akan diadakan pada 21-23 Oktober mendatang.
(mdk/sya)