Langkah-langkah Tradisional Menjaga Keamanan Siber Tak Ampuh Lagi
Perkembangan jaringan telekomunikasi yang semakin kompleks dan rentan perlu didukung teknologi mumpuni
SecurityGen, dan pemimpin dalam teknologi informasi, jaringan, dan AI serta integrator sistem multi-vendor, PT NEC Indonesia, mengumumkan kemitraan untuk memperkuat pertahanan jaringan telekomunikas di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini menggabungkan solusi keamanan mutakhir dari SecurityGen dengan keahlian NEC yang luas dalam infrastruktur telekomunikasi untuk menghadapi berbagai ancaman siber yang semakin canggih.
- Kisah Mangkuk Merah, Dari Tradisi Adat Dayak hingga Peristiwa Perang Rakyat
- Cetak SDM Bidang Telekomunikasi di Papua, Pemerintah Bersama Palapa Timur Telematika Ambil Langkah Begini
- Mengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung
- Mengenal Tari Dulang Warisan Kesultanan Langkat, Diadaptasi dari Pencak Silat
SecurityGen menyediakan platform pertahanan yang siap menghadapi ancaman di masa depan, yang terdiri dari platform Breach Attack dan sistem monitoring, dan NEC yang menawarkan layanan profesional untuk mendukung dan mengoptimalkan solusi keamanan canggih ini.
SecurityGen juga akan memastikan penerapan yang cepat dan efektif melalui pelatihan dan orientasi yang komprehensif.
“Kolaborasi ini menjadi semakin penting mengingat kecepatan perkembangan jaringan telekomunikasi yang semakin kompleks dan rentan. Sayangnya, langkah-langkah keamanan tradisional tidak lagi cukup efektif,” ujar Amit Nath, Co-Founder & CEO SecurityGen dalam keterangannya, Selasa (24/9).
Dengan mengintegrasikan intelijen ancaman berbasis AI yang canggih dengan sistem keamanan otomatis, kemitraan ini bertujuan untuk memberikan Pusat Operasi Keamanan (Security Operations Center/SOC) perusahaan telekomunikasi visibilitas yang belum pernah ada sebelumnya terhadap lalu lintas sinyal serta validasi yang kuat terhadap serangan dunia nyata.
“Pendekatan proaktif ini, yang dilengkapi dengan solusi pemulihan otomatis, tidak hanya akan mengurangi risiko pelanggaran keamanan, tetapi juga membekali tim keamanan dengan alat dan keahlian penting untuk menghadapi ancaman siber yang semakin canggih dan menjaga ketahanan bisnis,” jelas Joji Yamamoto, Presiden Direktur NEC Indonesia.