Langkah Menghindari Infeksi Ransomware WannaCrypt dari APJII
Langkah Menghindari Infeksi Ransomware WannaCrypt dari APJII. Sebuah serangan siber serentak terjadi di berbagai belahan dunia. Aksi serangan siber yang menyasar sistem keamanan tersebut telah menginfeksi berbagai perusahaan, rumah sakit, dan juga sekolah.
Sebuah serangan siber serentak terjadi di berbagai belahan dunia. Aksi serangan siber yang menyasar sistem keamanan tersebut telah menginfeksi berbagai perusahaan, rumah sakit, dan juga sekolah. Serangan siber tersebut diketahui mengungkap banyak dokumen yang bocor ke publik menggunakan perangkat yang dibobol dari badan keamanan AS, NSA.
Yang mencengangkan adalah ternyata Indonesia ikut diserang teroris siber ini. Mengutip laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemkominfo, serangan siber tersebut telah menyerang Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais yang keduanya berbasis di Jakarta.
-
Apa yang diminta oleh hacker dalam serangan ransomware di Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Kapan serangan ransomware WannaCry terjadi? Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows.
-
Apa yang diteliti oleh APJII? Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis survei penetrasi internet Indonesia 2024. Hasil surveinya itu menunjukan jumlah pengguna internet mencapai 221 juta dari 278 juta jiwa penduduk negeri ini. Praktis, tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia telah mencapai 79.5 persen dari total populasi.
-
Apa yang diumumkan oleh pelaku ransomware Brain Cipher? Geng Ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini, tulis @stealthmole_int dikutip Selasa (2/7).
Serangan siber yang menyerang rumah sakit di negara kita ini berjenis ransomware. Melansir dari rilis yang diterima Merdeka.com dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII (14/5), ransomware adalah sejenis aplikasi perangkat perusak yang dirancang serta ditanamkan secara diam-diam dan ketika dijalankan secara jarak jauh akan menghalangi akses kepada sistem komputer atau data, bekerja dengan mengunci sistem dengan cara mengenkripsi file sehingga tidak dapat diakses hingga tebusan di bayar.
Adapun jenis Ransomware yang saat ini sedang mewabah adalah WannaCrypt0r 2.0 ransomware, yang memanfaatkan kelemahan security pada Sistem Operasi Microsoft. Microsoft sendiri telah menyediakan Security Update Patch untuk menanganinya pada beberapa saat yang lalu.
Oleh APJII, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menanggulangi malware ini. Tentu, disarankan terlebih dahulu untuk melakukan Security Update Patch MS-17-010. Namun jika tidak yakin sudah melakukannya atau belum, disarankan mengikuti langkah berikut ini.
1. Sebelum menyalakan komputer, cabut kabel data (LAN) yang tersambung, serta matikan koneksi Wifi yang dapat otomatis tersambung di sekitar komputer
2.Setelah komputer tidak dapat tersambung ke Internet dan diyakini telah aman, maka komputer dapat dinyalakan untuk segera melakukan backup seluruh data ke Harddisk Portable atau USB Flash Drive
3.Lakukan download security patch dari komputer berbeda yang tidak terlalu kritikal fungsinya atau melalui komputer berbasis non-microsoft. Tautannya di https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010 . Selain itu Anda juga harus baca petunjuk resmi dari Microsoft di sini .
4.Setelah selesai melakukan backup secara aman dan flash drive atau Harddisk portable disimpan dengan aman secara terpisah, komputer bisa diperbarui menggunakan file yang telah diunduh sebelumnya
5.Silakan melakukan aktivitas seperti biasa setelah berhasil melakukan security update yang diperlukan.
Baca juga:
4 Alternatif OS Windows yang lebih aman dari serangan ransomware
Pegiat ICT: Badan Siber Nasional segera dipercepat
Demi keamanan, password akun email harus sering diubah
Microsoft soal WannaCrypt: Segera aktifkan Windows Update
Menkominfo lakukan koordinasi seluruh menteri soal Wannacrypt
Begini dampak dari serangan malware WannaCrypt
Indonesia ikut kena serangan siber, bagaimana cara penyebarannya?