Lima Daftar Nilai Tebusan Paling Mahal yang Pernah Diminta Hacker
Akibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses.
Permintaan tebusan ini bukan kali pertama yang dilancarkan hacker dalam aksi peretasan. Mengingat, peristiwa ini lumrah terjadi di berbagai belahan dunia.
Lima Daftar Nilai Tebusan Paling Mahal yang Pernah Diminta Hacker
Masyarakat dibuat geram atas serangan ransomware yang menyasar Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak Kamis (20/6/). Sebab, serangan tersebut membuat layanan keimigrasian terganggu.Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
Meski demikian, permintaan tebusan ini bukan kali pertama yang dilancarkan hacker dalam aksi peretasan. Mengingat, peristiwa ini lumrah terjadi di berbagai belahan dunia.
Berikut daftar permintaan tebusan terbesar paling mahal yang didapat oleh para black hat:
-
Kenapa hacker meminta uang tebusan? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Bagaimana cara hacker meminta uang tebusan? Peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Apa saja jasa hacker yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
-
Kenapa penyerang ransomware meminta tebusan? Menkominfo Budi Arie mengatakan, LockBit meminta tebusan sebesar 8 juta dollar agar server PDSN dipulihkan kembali.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Apa yang diberikan hacker secara gratis? Ransomware yang mengatasnamakan Brain Cipher ini mengumumkan mengembalikan kunci deskripsi kepada pemerintah Indonesia.
berikut rinciannya:
1. Serangan Ransomware WannaCry, Nilai Tebusan USD 4 Miliar
Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows.
Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas.
Padahal, Windows telah memberikan informasi ke penggunanya untuk melakukan pembaruan perangkat keamanan bernama EternalBlue.
Saat itu, permintaan tebusan yang dilayangkan kelompok WannaCry mencapai USD4 miliar.
2. Serangan Mount Lock, Nilai Tebusan USD 2 Miliar
Manchester Evening News pernah memberitakan perusahaan Amey PLC menjadi korban serangan kelompok ransomware Mount Locker pada akhir 2020 lalu. Diketahui, Amey PLC merupakan klien ternama untuk perusahaan pengumpulan sampah Trafford.
Kelompok Mount Locker berhasil meretas dokumen kontrak kerja, laporan keuangan, catatan pinjaman hingga perjanjian kemitraan rahasia. Adapun nilai tebusan yang dimintai Mount Locker sekitar USD2 miliar.
3. Serangan Kelompok Hive, Nilai Tebusan USD 240 juta
MediaMarkt, salah satu perusahaan retail elektronik terbesar di Eropa yang sudah merambah ke 13 negara pernah menjadi korban serangan virus ransomware oleh kelompok peretas bernama Hive. Aksi peretasan ini terjadi sekitar November 2021 silam.
Akibat peretasan kelompok Hive ini mengakibatkan jaringan mesin kasir toko di Belanda dan Jerman tidak bisa diakses. Saat itu, kelompok Hive meminta tebusan mencapai USD240 juta
4. Perusahaan daging asal Brazil, Nilai Tebusan USD 11 Juta
JBS, Salah satu Pemasok daging terbesar di dunia menjadi target serangan ransomware pada Mei 2021. Akibatnya, perusahaan tersebut harus membayar uang tebusan dalam bentuk bitcoin senilai USD 11 juta.
Nilai tebusan tersebut setara Rp 179,9 miliar dengan asumsi kurs Rp17.360 per USD.
"Setelah mematikan situs webnya untuk sementara dan menghentikan produksi, perusahaan tersebut akhirnya membayar uang tebusan sebesar USD$11 juta dalam bentuk Bitcoin," tulis Microsoft dikutip Senin (1/7/2024).
5. Saluran Bahan Bakar AS
Microsoft melaporkan saluran bahan bakar menjadi sasaran serangan virus ransomware
pada Mei 2021. Kelompok peretas membobol ribuan informasi pribadi karyawannya.
Hal tersebut menyebabkan harga bahan bakar melonjak di seluruh pantai timur. Namun tidak disebutkan nilai tebusan yang diminta para hacker terhadap perusahaan maupun pemerintah setempat.