Lewat HUB.ID, Kemkominfo Fasilitasi Startup Gaet Investor
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memfasilitasi pertemuan startup digital unggulan di Indonesia dengan calon investor secara virtual lewat HUB.ID.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memfasilitasi pertemuan startup digital unggulan di Indonesia dengan calon investor secara virtual lewat HUB.ID.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan program fasilitasi itu merupakan kelanjutan dari Program Startup Studio dan 1000 Startup Digital agar startup digital bisa meningkatkan pertumbuhan bisnis.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
"Diharapkan, dengan pertemuan itu mereka dapat melakukan pitching di depan para calon investor agar mereka bisa memiliki partner untuk bisa mempercepat pertumbuhan bisnis mereka," paparnya dalam Konferensi Pers virtual Pembukaan Pendaftaran HUB.ID Startup Digital dari Jakarta, Rabu (28/07).
Dirjen Semuel menjelaskan program fasilitasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu itu setiap tahunnya ditargetkan untuk mendata, memetakan dan mengetahui kebutuhan startup digital.
"Melalui HUB.ID Kemkominfo memfasilitasi startup digital agar semakin berkembang, berdaya saing dan dan tidak kalah dengan startup mancanegara. Program HUB.ID ini merupakan rangkaian program Kominfo untuk meningkatkan atau mendorong percepatan atau fasilitasi startup Indonesia untuk berkembang lebih cepat dan juga meningkatkan talenta digital," jelasnya.
Ada Syarat
Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna menyatakan ada dua syarat yang perlu dipenuhi startup digital untuk bisa tergabung dalam HUB.ID, yaitu memenuhi prasyarat vertikal yang telah ditetapkan dan sudah berkembang atau memiliki maturitas tertentu.
Mengenai prasyarat vertikal, ada 7 fokus bisnis yang dibidik dalam program HUB.ID tahun ini, antara lain; pertanian dan kemaritiman, pendidikian, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan, serta smart city.
"Yang kita pilih nanti adalah yang masuk di dalam kelompok ini," ujarnya.
Selain itu, Kementerian Kominfo menjelaskan startup yang bisa bergabung juga harus memiliki level maturitas atau telah berkembang dengan mendapatkan pendanaan.
"Dengan kata lain, telah melewati post-seed (investasi pertama), serta mendapatkan pendanaan baik secara individual maupun institusional," jelas
Setelah memenuhi dua persyaratan itu, startup digital unggulan akan dapat mengikuti program HUB.ID. Dia menjelaskan akan ada tiga tahapan kegiatan utama, yakni: Pertama, Mentoring Singkat, Kedua, Business Matchmaking dan Networking Session, dan Ketiga, Demo Day yang mencakup Preparation serta Grand Demo Day.
"Startup digital terpilih akan mengikuti speed mentoring dengan praktisi berpengalaman di bidangnya. Para mentor pendamping ini merupakan founder atau C-level dari startup-startup ternama, pelaku industri, dan perusahaan modal ventura," jelasnya.
Ada beberapa tokoh startup digital yang menyatakan komitmen terlibat dalam HUB.ID. Dari sektor pertanian ada Presiden dan Co-Founder Tanihub dan CEO eFishery. Di sektor kesehatan ada CEO Alodokter, CEO MDI Ventures, dan CEO mClinica. Selain itu ada pula Director Business Incubator The Greater Hub, Managing Partner MDI Singapore, SVP Gojek, COO Onstar, CEO Waresix, Chief Growth Zenius, CIO BRI Ventures, CEO Indonesia Paradise Property (Hotel Harris), Partner Arise Fund, Founder sekaligus Managing Partner of Velocity Ventures, CEO LinkAja, CEO Qlue, CEO Privy, serta Co-Founder Accelerating Asia.