Lintasarta Jamin Keandalan Jaringan dan Layanan Siaga Saat Libur Nataru
Perusahaan Lintasarta berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dengan menghadirkan infrastruktur andal, koneksi jaringan aman, dan layanan siaga periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Perusahaan solusi information, communication, and technology (ICT), Lintasarta, berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dengan menghadirkan infrastruktur andal, koneksi jaringan aman, dan layanan siaga periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Ini dedikasi Lintasarta untuk secara konsisten menyediakan layanan telekomunikasi berkualitas dan dapat diandalkan oleh para pelanggan.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Mengapa industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang? Pada tahun 2021, sektor informasi dan komunikasi menyumbang sekitar Rp 748,75 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Mengapa keberadaan layanan OTT menjadi ancaman bagi penyedia layanan seluler di Indonesia? Kekhawatiran tersebut muncul karena saat ini masyarakat Indonesia, semakin ketergantungan dengan layanan OTT asing, yang teknologi dan inovasinya sangat berkembang cepat. Akan tetapi, hal ini justru bukan menguntungkan, malah menjadi ancaman bagi penyedia layanan seluler di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
Setiap periode akhir dan awal tahun menjadi momen bagi Lintasarta untuk tetap menjaga jaringan telekomunikasi tetap aman dan meningkatkan pelayanan contact center guna mendukung proses bisnis pelanggan Lintasarta yang terdiri dari berbagai industri dan pemerintahan. Apalagi kebutuhan para pelanggan beragam yang dituntut untuk terus memberikan layanan terbaik bagi publik selama Nataru dengan memanfaatkan layanan digital.
“Pada periode libur Nataru, kami fokus pada Lintasarta SIAGA yang dimulai dari 23 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022 karena Lintasarta memahami posisinya sebagai penyedia jasa yang sangat kritikal dan menjadi tulang punggung dalam mendukung kelangsungan bisnis pelanggan. Maka itu, momen ini memerlukan kesiapan lebih dari Lintasarta untuk mewujudkan service excellence serta proaktif agar layanan pelanggan beroperasional dengan baik,” kata Zulfi Hadi, Delivery and Operation Director Lintasarta, dalam rilisnya, kemarin (24/12).
Menurut Zulfi, Lintasarta selalu mengutamakan high availability service dan dukungan pelayanan kepada pelanggan melalui layanan operasional 24/7 secara nasional melalui single identity number (contact center) 14052. Serta kesiapan dukungan operasional di 235 kota seluruh Indonesia.
“Lintasarta mempersiapkan seluruh resource baik internal maupun eksternal untuk tetap mempertahankan dukungan maksimal terutama kepada pelanggan yang berpotensi mengalami peningkatan trafik dan informasi,” jelasnya.
Bersamaan dengan aktivitas libur atau perjalanan luar kota pada akhir tahun, kebutuhan jaringan dan layanan Lintasarta yang sigap juga diperlukan untuk kegiatan operasional perkantoran, yang mana berbagai industri melakukan tutup buku akhir tahun yang dilaksanakan secara serentak.
Lintasarta sebagai penyedia jasa komunikasi data melalui produk Metro-E dan internet, menjadi bagian dari kebutuhan kritikal bagi pelanggannya supaya bisa menjalankan bisnis transaksional ritel atau core business corporate.
“Transaksional perbankan dan payment gateway berada pada puncaknya, sementara proses back office keuangan di semua sektor juga sedang berjalan. Nataru memang menjadi waktu kritikal karena proses tutup buku keuangan bersamaan dengan liburan,” ujarnya.
Sebagai komitmen Lintasarta ke pelanggan, Lintasarta juga terus melakukan terobosan dengan menerapkan high availability jaringan backbone dan last mile.
Kata dia, selama Natura pelanggan tentu ingin merasa aman dan terjaga keandalannya. Dengan demikian dibutuhkan DRC (Disaster Recovery Center) sebagai bagian dari BCP (Business Continuity Plan) dan jDR (Data Recovery) sebagai fungsi backup pada cloud milik Lintasarta.
“Untuk itu, keandalan jaringan serta kecepatan respons dan penanganan menjadi salah satu kunci dalam mendukung keberlangsungan layanan tersebut,” ujarnya.
Pada tahun ini Lintasarta melakukan perluasan kabel Fiber Optic (FO) ke 36 kota/kabupaten. Sehingga total kota yang telah rampung pembangunan FO Lintasarta sebanyak 235 kota/kabupaten.
Dengan perluasan jangkauan fiber optic tersebut, diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam pelaksanaan program transformasi digital dengan memberikan akses connectivity berkecepatan tinggi menggunakan FO dan mendukung proses bisnis para pelaku industri dan pemerintahan.
“Untuk pelanggan, tentu hal ini dapat meningkatkan pelayanan dengan memberikan jaringan kecepatan tinggi dan stabil, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap bandwidth yang tinggi di era digitalisasi,” pungkas dia.
(mdk/sya)