Makin Mesra, Gojek & Tokopedia Jalin Kampanye Bersama Jelang Ramadan
Gojek bersama Tokopedia meluncurkan kampanye “Dekatkan yang Jauh, Kirim yang Bermakna”. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung masyarakat agar dapat tetap membangun hubungan erat dan bermakna di bulan Ramadan meski masih berada dalam situasi pandemi.
Gojek bersama Tokopedia meluncurkan kampanye “Dekatkan yang Jauh, Kirim yang Bermakna”. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung masyarakat agar dapat tetap membangun hubungan erat dan bermakna di bulan Ramadan meski masih berada dalam situasi pandemi.
Melalui kolaborasi ini, pengguna Tokopedia yang berbelanja pada kategori khusus “Parsel Ramadan” akan memperoleh layanan eksklusif GoSend. Sepanjang periode 13 April - 12 Mei 2021, GoSend akan memberikan gratis ongkir senilai Rp15.000 yang berlaku untuk wilayah Jabodetabek, dan gratis ongkir senilai Rp10.000 untuk seluruh Indonesia di luar wilayah Jabodetabek, dengan minimum pembelanjaan Rp30.000.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Bagaimana Gojek mendapatkan penghargaan dari DTKJ? Penghargaan ini diperoleh berdasarkan survei kepada pengguna angkutan umum serta penilaian terhadap inovasi dan upaya integrasi dengan moda transportasi lain melalui fitur GoTransit.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Head of Logistics Gojek Steven Halim mengatakan, "Situasi pandemi mendorong terjadinya pergeseran perilaku konsumsi masyarakat, dari offline menjadi online, baik dalam berbelanja, beribadah, maupun bersilaturahmi. Di bulan Ramadan, kami melihat keterbatasan untuk dapat bersilaturahmi secara tatap muka dengan leluasa justru mendorong masyarakat menjadi lebih kreatif dengan memilih mengirimkan bingkisan kepada teman maupun anggota keluarga. Hal ini tercermin dari peningkatan penggunaan layanan GoSend yang mendekati 40% pada Ramadan 2020 dibandingkan tahun sebelumnya."
Steven menambahkan, “Kolaborasi ini tidak hanya dapat menghadirkan solusi pengiriman yang cepat, mudah, dan aman bagi pelanggan, tetapi juga mendorong pertumbuhan pedagang online sebagai pelaku UMKM yang selama ini telah menjadi motor pemulihan perekonomian Indonesia.”
VP of Marketing Tokopedia Hilda Kitti mengungkapkan, "Di Tokopedia, transaksi parsel makanan melonjak hampir empat kali lipat selama bulan Ramadan 2020 dibanding Ramadan tahun sebelumnya. Ini menandakan belanja online semakin menjadi andalan masyarakat."
"Kanal digital pun kian dimanfaatkan pegiat usaha di Indonesia untuk mempertahankan bisnis terutama saat pandemi. Terbukti dari jumlah penjual di Tokopedia yang bertumbuh signifikan. Dari yang sebelum pandemi berjumlah 7,2 juta menjadi lebih dari 10 juta saat ini dan hampir 100%nya UMKM," kata Hilda.
Isu Merger
Gojek dilaporkan sedang dalam proses diskusi lanjutan mengenai rencana merger dengan Tokopedia. Pembahasan ini dilakukan sebelum melakukan IPO di bursa saham.
Berdasarkan sumber Bloomberg yang mengetahui rencana ini, Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan due diligence atas bisnis masing-masing.
Adapun due diligence merujuk pada proses audit atau investigasi secara menyeluruh terhadap produk atau investasi potensial. Menanggapi isu tersebut, Gojek mengatakan pihaknya tidak berkomentar terkait rumor yang beredar.
"Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar," tutur Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita dalam keterangannya pada , Selasa (5/1).
Di sisi lain, masih menurut sumber Bloomberg, pembahasan soal merger ini dilakukan melihat potensi sinergi kedua perusahaan. Karenanya, keduanya disebut ingin merampungkan kesepatakan ini dalam beberapa bulan mendatang.
Apabila merger ini terjadi, valuasi dua perusahaan itu secara kolektif akan mencapai USD 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun. Gojek dan Tokopedia sendiri dilaporkan telah mempertimbangkan soal merger ini sejak 2018.
Ini bukan kali pertama isu Gojek akan melakukan merger dengan perusahaan lain. Pada awal Desember 2020 lalu, Gojek dan Grab juga dikabarkan akan melakukan merger. Namun, menurut sumber Bloomberg tersebut pembicaraan antara Gojek dan dan Grab menemui jalan buntu.