Mampukah Q5 angkat pamor BlackBerry?
Peluncuran BlackBerry Q5 sendiri digelar di tengah isu bakal dijualnya vendor tersebut
Sebuah pertanyaan menggelitik yang tiba-tiba muncul menjelang peluncuran BlackBerry Q5, besok (22/8), mengenai apakah seri terbaru itu bisa menyelamatkan vendor asal Kanada tersebut di tengah berbagai krisis yang terus menerpanya.
BlackBerry seakan ingin menutup pasar smartphone asal China maupun ponsel android murah dengan merilis seri yang ditujukan untuk pengguna kelas menengah, mengingat handset yang kebanyakan tampil dengan warna hitam dan putih itu selama ini identik sebagai ponsel mewah berharga di atas Rp 5 juta.
-
Mengapa Blackberry 5810 sukses di pasaran? Menawarkan keunggulan papan ketik fisik nan kuat dan push e-mail, tak butuh waktu lama, BB merajai pasar smartphone dunia bersama Nokia.
-
Apa saja jenis BBM yang diatur dalam aturan baru? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
-
Kenapa sebagian ponsel dalam daftar menggunakan Qualcomm dan sebagian lainnya MediaTek? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik. Mengapa ada perbedaan prosesor? ROG Phone 8 Pro, sebagai ponsel gaming, mungkin memprioritaskan daya mentah, yang mungkin menjelaskan pilihan Qualcomm-nya. Oppo Find X7 dan iQOO Neo S9 Pro, yang ditujukan untuk audiens yang lebih luas, mungkin fokus pada keseimbangan kinerja dengan harga yang terjangkau, dan berpotensi condong ke prosesor MediaTek.
-
Apa saja jenis BBM yang mengalami penurunan harga? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa HP Nokia 1110 juga laris di pasaran? Nokial 1110 laris terjual sepanjang masa 248 juta unit.
-
Dimana Apple keluar dari 5 merek ponsel teratas? Menurut perusahaan riset pasar TechInsights, seperti dikutip dari GizChina, Kamis (16/5), Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
Peluncuran BlackBerry Q5 sendiri digelar di tengah isu bakal dijualnya vendor tersebut setelah melewati pasar dengan berdarah-darah. Isu pembukaan BlackBerry Messenger ke Android dan iOS sebentar lagi juga menjadi taruhan yang mahal bagi pabrikan yang dipimpin oleh Thorsten Heins.
Apalagi, penjualan BlackBerry Z10 dan Q10 kelihatan tidak begitu menggembirakan. Meski Managing Director PT BlackBerry Indonesia Maspiyono Handoyo tak pernah berterus terang menyebut volume penjualannya, namun informasi dari sejumlah pemilik kios di pusat-pusat penjualan handset merupakan hal yang tak bisa dibantah, bahwa penjualan BlackBerry seri 10 cenderung lesu.
BlackBerry yang begitu menyihir pengguna ponsel di Indonesia lewat BlackBerry Bold pada tahun 2008 yang dilanjutkan dengan Onyx dan Bold 2 mungkin hanya tinggal kenangan. Apalagi, konsep BlackBerry Internet Service (BIS) yang sudah ditanggalkan di seri 10 membuat pasarnya makin menurun.
BlackBerry lupa, kalau pengguna handset di Indonesia menyukai hal-hal yang bersifat simple dan gratis. Konsep BIS membuat pengguna BlackBerry 'seolah-olah' gratis menggunakan fitur chatting BBM, email, dan browsing, dengan metode pembayaran yang simple, tidak serumit akses GPRS yang berbasis volume atau waktu.
Kini, BlackBerry mencoba bertarung di kelas menengah, kelas yang sebenarnya lebih berdarah-darah karena banyaknya pemain yang terlibat di dalamnya. Sekali lagi, pertaruhan tersebut bakal terjadi seiring dengan peluncuran komersial BlackBerry seharga Rp 3.999.000 tersebut, besok.
Baca Juga:
BlackBerry Z10 langgar aturan dagang Indonesia
BlackBerry sunat produksi smartphone pengusung OS BB 10
Belum juga dirilis, CrackBerry adakan sayembara berhadiah Z30
BlackBerry Z30 selangkah lagi rilis ke pasaran
BlackBerry jadi satu-satunya anak emas Pentagon