Mengapa Microsoft Investasi Lebih Besar di Malaysia Dibandingkan di Indonesia?
Indonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Indonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Mengapa Microsoft Investasi Lebih Besar di Malaysia Dibandingkan di Indonesia?
- VIDEO: CEO Microsoft Satya Nadella Temui Jokowi di Istana, Bawa Investasi Jumbo Buat RI?
- Gelontorkan Investasi Rp 27 Triliun, Microsoft Disebut Dapat Insentif Khusus
- Investasi Rp 27 Triliun, Ini yang Mau Dilakukan Microsoft di Indonesia
- Datang ke Indonesia, Bos Microsoft Satya Nadella Bawa Investasi Rp 14 Triliun
Microsoft akan melakukan investasi di Indonesia sebesar USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun. Investasi di Indonesia ini diguanakn untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) dan cloud.
Pada waktu yang hampir bersamaan, Microsoft juga telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan investasi di Malaysia sebesar USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 35,3 triliun.
Lantas, mengapa Microsoft taruh duit lebih besar di Malaysia?
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, memberikan tanggapannya mengenai alasan Indonesia mendapat investasi yang lebih sedikit dari Malaysia.
“Itu kan tergantung dari level adopsi artificial intelligence (AI) di industrinya, ya,” jelas Nezar saat ditemui dalam acara ThinkThank & Journalists Workshop: Accelerating Responsible AI Governance and Innovation with Copilot for Indonesia, di Jakarta, Senin (6/5).
“Mungkin kalau di tempat lain, di sejumlah negara tetangga kita, yang adopsinya mungkin lebih intens,”
Tambah Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria.
Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia saat ini, dalam bidang AI, masih berada dalam tahap peluncuran atau tahap awal.
Meskipun begitu, Nezar jmengungkapkan bahwa Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lainnya dalam pengadaan peraturan mengenai penggunaan AI.
“Aturan ini saja saya kira kita termasuk yang termaju lah, di Asia Tenggara, yang mengeluarkan ini terlebih dahulu,” ujar Nezar.
Aturan yang dimaksud adalah Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Etika Kecerdasan Artifisial yang telah dikeluarkan pada bulan Desember tahun lalu.
Surat edaran tersebut menjelaskan berbagai nilai-nilai yang patut diperhatikan oleh penyelenggara AI, sepert inklusivitas, aksesibilitas, dan transparansi.
Pemerintah juga memiliki rencana untuk menghadirkan peraturan AI yang lebih kuat dalam level eksekutif dan legislatif.
Selain meningkatkan kemampuan AI dan komputasi cloud, investasi Microsoft juga dilakukan untuk menghasilkan ratusan ribu talenta digital bagi AI di Indonesia.
Dalam kerja sama tersebut, rencana pembangunan pusat riset khusus AI di Indonesia juga masuk ke dalam pertimbangan.
Investasi sebesar Rp 27,6 triliun di Indonesia tersebut direncanakan akan menjadi investasi yang dilakukan oleh Microsoft untuk waktu empat tahun.