Mengungkap 4 kejadian mistis di balik kemunculan Blue Moon
Fenomena-fenomena yang sulit dinalar otak manusia itu berhasil dijawab oleh penelitian
Nanti malam, Bumi akan disuguhkan dengan fenomena astronomi langka, yakni Blue Moon. Di Indonesia, fenomena ini terbilang biasa, namun di dunia barat, kemunculan Blue Moon erat hubungannya dengan munculnya hal-hal berbau mistis.
Meskipun sebenarnya Blue Moon hanyalah bulan purnama biasa, kemunculannya di masa lalu sering dikaitkan dengan sosok manusia serigala jadi-jadian alias werewolf di benua Eropa.
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
-
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mitos? Mitos merupakan cerita atau keyakinan yang menjadi bagian dari budaya masyarakat dan seringkali diwariskan dari generasi ke generasi.
-
Apa perbedaan utama antara sejarah dan mitos? Sejarah dan mitos memang merupakan sebuah cerita atau narasi yang ada di masyarakat. Meski begitu, sejarah dan mitos adalah dua istilah yang berbeda.
-
Kapan mitos biasanya muncul? Mitos biasanya disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi dan sering tidak memiliki bukti fisik yang bisa diverifikasi.
LiveScience pun pernah melansir bila pada bulan purnama langka, seperti Blue Moon, manusia lebih sensitif terhadap kemunculan hal-hal tidak lazim di sekitar mereka.
Berbagai ilmuwan di berbagai belahan dunia pun banyak yang mencoba mengungkap mitos yang berkaitan dengan bulan purnama. Dan hasilnya, beberapa hal berbau tahayul soal bulan purnama berhasil dipatahkan oleh ilmuwan.
Bulan purnama picu setan buat manusia kejang-kejang
Orang-orang Eropa zaman dulu kerap menghubungkan kejang-kejang yang terjadi secara tiba-tiba di bulan purnama sebagai bentuk serangan setan.
Namun, penelitian di jurnal Epilepsy & Behavior di tahun 2004 menyatakan bila kejang itu adalah tanda dari penyakit epilepsi. Lebih lanjut, penelitian itu juga tidak menemukan hubungan antara epilepsi dengan bulan purnama, meskipun tidak sedikit pasien yang menyatakan serangan epilepsi terjadi saat bulan penuh muncul.
Hewan-hewan sakit saat Blue Moon
Dari penelitian Universitas Colorado beberapa tahun silam, jumlah pasien rumah sakit hewan dilaporkan meningkat sekitar malam bulan purnama. Peningkatannya terjadi sebanyak 23 persen untuk kucing dan 28 persen untuk anjing.
Apakah itu mengindikasikan hewan lebih mudah sakit saat bulan purnama dan Blue Moon? Ilmuwan Universitas Colorado memilih untuk menjawab tidak.
Peningkatan jumlah hewan yang terluka atau sakit saat bulan purnama dikatakan terjadi akibat kesalahan si pemilik. Saat bulan bersinar terang, pemilik hewan dilaporkan banyak membawa piaraan mereka keluar rumah untuk jalan-jalan. Hal itulah yang meningkatkan resiko kecelakaan pada hewan.
Anjing berubah buas ketika bulan purnama
Masih seputar hewan, dari beberapa data di jurnal Medis Inggris pada tahun 2001, diketahui jumlah gigitan hewan pada dokter akan meningkat pesat saat bulan purnama. Kenaikannya bahkan sempat dikatakan hingga 2 kali lipat.
Akan tetapi, hal itu dibantah oleh penelitian dari Australia. Dari penelitian itu, disimpulkan bila angka gigitan hewan, terutama anjing angkanya relatif sama di setiap malam, walaupun di bulan purnama sekalipun.
Bulan purnama sebabkan manusia menggila
Menurut Moonphase.info, salah satu mitos seputar bulan purnama yang paling banyak dipercaya orang adalah peningkatan jumlah orang gila dan kunjungan rumah sakit di malam itu.
Sayangnya, hal itu sekali lagi terbantahkan karena berdasarkan hasil dua penelitian di jurnal Psychiatric Services (2005) dan American Journal of Emergency Medicine (1996), tidak ada perbedaan antara jumlah kunjungan pasien di rumah sakit dan psikiater pada malam biasa dan bulan purnama.
Sumber: LiveScience, Moonphases.info, American Journal of Emergency Medicine
(mdk/bbo)