Misteri Kakek Yakonias Tinggalkan Perahu di Tengah Laut, Tak Diketahui Nasibnya
Rekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Rekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Misteri Kakek Yakonias Tinggalkan Perahu di Tengah Laut, Tak Diketahui Nasibnya
Seorang nelayan, Yakonias Eideul (79) tak jelas nasibnya hingga kini. Dia dinyatakan hilang sejak 7 Hari lalu.
Rekan seprofesinya sebagai nelayan kaget. Saat melihat perahu Yakonias tak berawak. Terombang ambing di tengah laut.
Korban diduga terjatuh dari perahunya saat mencari ikan di sekitar Perairan Desa Tala, Kabupaten SBB, NTT sejak Senin, (12/2) dinihari sekitar pukul 04.00 WIT.
Rekannya hanya menemukan perahu korban sekitar pukul 06.00 WIT dalam keadaan kosong.
Pencarian korban pun dilakukan. Melibatkan sejumlah tim SAR. Namun hingga hari ketujuh, nasib korban tak juga diketahui.
Operasi SAR akhirnya terpaksa dihentikan.
"Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan operasi pencarian Yakonias Eideul (79) setelah tujuh hari dilakukan upaya pencarian," kata Kasi Operasi Basarnas Ambon Andry Aswan Henaulu di Ambon, Minggu malam, dikutip dari Antara.
Menurut Andry, pada pencarian hari ketujuh yang dilakukan tim SAR gabungan sejak pagi hari.
Tim bergerak menuju sejumlah titik koordinat pada SAR MAPS di antaranya 4°1'46.22"S - 127°32'25.00"E dan koordinat 3°12'47.00"S - 127°32'25.00"E.
Dengan menggunakan Rubber Boat, tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian sejauh kurang lebih 30 Nm arah selatan Desa Tala.
Upaya pencarian korban hingga sore hari belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan nelayan tersebut.
Menurut Andry, operasi SAR hari ketujuh tanggal 18 Februari 2024 sudah dilaksanakan secara maksimal, namun hingga sore hari tanda-tanda keberadaan korban pun belum berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Maka hasil evaluasi bersama, keluarga korban sudah mengikhlaskan dan berterima kasih kepada Tim SAR Gabungan yang sudah berupaya selama seminggu melakukan upaya pencarian.
"Dengan tidak ditemukannya korban, operasi SAR resmi dihentikan dan ditutup. Seluruh Unsur Potensi SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih," ujar Andry.