Menkominfo singgung interkoneksi: Hampir menjadi sejarah
Menkominfo singgung interkoneksi: Hampir menjadi sejarah. Persoalan rencana penurunan tarif interkoneksi saat ini belum ada kejelasan. Rencana ini boleh dibilang menjadi polemik yang memecah belah suara operator selular menjadi dua kubu.
Persoalan rencana penurunan tarif interkoneksi saat ini belum ada kejelasan. Rencana ini boleh dibilang menjadi polemik yang memecah belah suara operator selular menjadi dua kubu. Sejak digulirkannya rencana penurunan biaya interkoneksi pada tahun 2016, persoalan ini langsung mencuat tajam ke permukaan.
Pro dan kontra menghiasi industri ini. Alhasil, hingga saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) belum menginstruksikan untuk menggunakan tarif baru yang notabene turun kepada operator selular.
-
Apa yang telah dicapai oleh para peneliti untuk mewujudkan internet kuantum? Langkah pertama menuju penciptaan "internet kuantum" telah diambil dengan berhasil oleh para peneliti yang berhasil menciptakan antarmuka untuk menghubungkan dua mesin dan berbagi informasi kuantum yang tersimpan.
-
Kenapa harga internet di Tokelau mahal? Harga internet untuk 1GBnya, masyarakat di sana harus mengeluarkan USD17.24 atau Rp 265 ribu.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Telkom? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Kenapa Starlink menawarkan paket internet yang lebih mahal dibanding provider lain di Indonesia? Starlink hadir dengan janji memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah-daerah terpencil.
-
Bagaimana caranya Menkominfo mau mendorong operator seluler untuk menjual paket internet cepat? “Internet ini merupakan kebutuhan pokok, kenapa masih menjual 5 Mbps, 10 Mbps untuk fixed internet broadband? Kenapa tidak langsung menjual 100 Mbps? Makanya, saya akan buat kebijakan untuk mengharuskan mereka menjual fixed internet broadband dengan kecepatan 100 Mbps,”
Namun dalam video tapping yang diputar dalam acara diskusi bertajuk 'Membedah Penurunan Tarif Interkoneksi Telekomunikasi 2017, Siapa Diuntungkan?', Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kembali menyingung. Dia mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan pembahasan interkoneksi tak lagi diperdebatkan seperti sekarang ini. Bahkan akan menjadi sejarah.
"Interkoneksi ini bagi saya, hampir menjadi sejarah karena ke depan tidak bicara ini lagi kecuali pelayanan," ujarnya dihadapan tamu undangan pada forum yang digelar Indonesia Technology Forum (ITF) di Jakarta, Selasa (7/3).
Pernyataannya itu tentu beralasan dengan kondisi saat ini di mana masyarakat lebih gandrung dengan layanan data untuk melakukan aktivitasnya berkomunikasi baik chat ataupun menelpon. Tak jarang saat ini layanan yang berbasis internet mampu untuk melakukan panggilan telepon.
Dalam forum itu dia juga menjelaskan kembali hakikat dari pentingnya interkoneksi. Menurutnya, interkoneksi merupakan kewajiban operator yang harus disediakan untuk pelanggan. Sementara dari sisi korporasi, interkoneksi merupakan business arrangement yang dilakukan antar perusahaan. Maka wajar, jika masing-masing operator memiliki perhitungan sendiri-sendiri.
"Meski demikian, jangan sampai faktor business to business ini menjadi penghalang dilakukannya interkoneksi," jelasnya.
Dia pun menuturkan bahwa sejatinya saat ini industri tak mengandalkan sumber pendapatan dari biaya interkoneksi. Pasalnya, pendapatan dari sumber interkoneksi hanya mampu berkontribusi kurang lebih dua persen dari total pendapatan perusahaan.
Bahkan dalam lima tahun mendatang, kata dia, bisa jadi pembahasan yang pelik ini tak akan lagi dibahas dan menjadi persoalan. Hal ini lantaran kembali lagi soal perubahan dari sisi konsumen dan kemajuan teknologi.
Sebagaimana diketahui, rencana penurunan biaya interkoneksi yang diumumkan oleh Kemkominfo melalui Surat Edarab (SE) No. 1153/M.Kominfo/PI.0204/08/2016 tanggal 2 Agustus 2016. Pemerintah menetapkan biaya interkoneksi sebesar Rp 204, turun 26 persen dari sebelumnya Rp 250. Namun, nasib SE itu kini belum ada hasilnya.
Baca juga:
Pemerintah berencana mengkaji revisi UU Telekomunikasi
Begini tanggapan Telkomsel soal penundaan tarif baru interkoneksi
Regulasi telekomunikasi harus berpihak kepentingan masyarakat
Kemkominfo tunda selama tiga bulan penerapan tarif baru interkoneksi
Asal transparan, tak perlu takut terapkan biaya interkoneksi
Mastel Institute imbau polemik interkoneksi dihentikan
KPK diminta selidiki dugaan Pungli revisi PP tarif interkoneksi