Menristekdikti: Indonesia butuh banyak technopreneur!
Menristekdikti: Indonesia butuh banyak technopreneur! perguruan tinggi harus dikelola dengan maksimal untuk menghasilkan tenaga kerja yang baik. Permasalahan yang masih dihadapi Indonesia adalah bagaimana cara meningkatkan nilai tambah untuk daya saing good and services.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir mengatakan, penerapan industri berbasis teknologi mutlak diperlukan. Perguruan tinggi kedepan harus bisa menyiapkan sumberdaya yang berkualitas. Tiga puluh tahun kedepan, Nasir menyebutkan Indonesia akan memasuki era bonus demografi atau Millenium Development Goals (MDG) dimana jumlah angkatan kerja akan semakin banyak.
Maka dari itu, perguruan tinggi harus dikelola dengan maksimal untuk menghasilkan tenaga kerja yang baik. Supaya semua lulusannya nanti memiliki kompetensi pada bidangnya masing-masing.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
-
Bagaimana cara Kemendag mendorong pelaku UMKM untuk masuk platform digital? Dalam kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan kembali mengajak pelaku UMKM untuk masuk dalam platform digital agar dapat bersaing. "Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital.
-
Kenapa TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Merah Putih Fund, yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dengan menggandeng kelima CVC BUMN yaitu MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, Mandiri Capital Indonesia, BRI Ventures, dan BNI Ventures, disiapkan untuk menstimulasi gairah pertumbuhan startup nasional di tengah tech winter yang masih berlangsung saat ini.
-
Apa tujuan TelkomGroup dalam mendukung pendanaan startup nasional? Selain bertujuan menciptakan sinergi yang kuat, seluruh dana kelolaan MDI yang ditanamkan, termasuk Merah Putih Fund, berorientasi pada kerja sama yang saling menguntungkan antara startup yang berada di bawah naungan MDI dengan TelkomGroup, BUMN, dan perusahaan swasta lainnya,” ungkap Donald.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
"Permasalahan yang masih dihadapi Indonesia adalah bagaimana cara meningkatkan nilai tambah untuk daya saing good and services," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (14/11).
Dikatakannya, pihaknya menilai salah satu solusinya dapat melalui program technopreneurship. Namun sayangnya prosentase wirausaha Indonesia masih berada di angka 0,43 persen dari total usia produktif angkatan kerja. Angka ini jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Thailand (3 persen), Malaysia (5 persen) dan Singapura (7,2 persen).
Nasir menyebutkan problem lainnya yang kerap dihadapi perguruan tinggi juga berada pada para dosennya.
"Nanti kalau yang vokasi kami create 50% dari universitas, 50% lagi dari industri. Tapi bagaimana jika dosen tersebut pendidikannya masih S1, D4 dan sebagainya? Nah kita akan gunakan kualifikasi kompetensi nasional, kita lihat ada di level berapa dosen tersebut," imbuhnya.
Nasir berharap paling tidak wirausahawan (technopreneur) Indonesia mencapai angka 2 persen dari total angkatan kerja. Akan lebih baik lagi apabila wirausaha ini berbasiskan teknologi (iptek). Untuk itu Nasir juga mendorong agar perguruan tinggi swasta semakin banyak yang memiliki akreditasi A.
"Maka saya melalui Dirjen Kelembagaan jika ada wilayah yang akreditasi B nya gemuk, itu agar didorong dan didukung supaya jadi A," tambahnya.
Baca juga:
Cara canggih gambar mural dengan cat semprot terkoneksi smartphone
6 Pengaruh masif terpilihnya Trump terhadap teknologi dan sains
Haru biru dan keresahan Silicon Valley usai terpilihnya Donald Trump
Trump, Presiden AS yang 'gaptek' dan tak percaya pemanasan global
Melania Trump: kemajuan teknologi buat masyarakat jadi 'kejam'