Mobil Listrik, Solusi Ramah Lingkungan yang Tak Ramah Pejalan Kaki
Mobil Listrik, Solusi Ramah Lingkungan yang Tak Ramah Pejalan Kaki
Mobil listrik sudah mulai diregulasi di tanah air. Ini adalah solusi berkelanjutan dari transportasi yang ramah lingkungan dan tak bergantung pada energi berbasis minyak bumi.
Tentu hal ini ramah lingkungan, namun menurut data, ternyata mobil listrik tak ramah pejalan kaki.
-
Kapan Nikola Tesla meninggal? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Apa yang membuat Tesla menonjol di dunia otomotif? Tesla, sebuah merek mobil listrik Amerika yang terkenal, telah menarik perhatian dalam dunia otomotif karena desain futuristiknya.
-
Apa penyebab kematian Nikola Tesla? Dia berusia 86 tahun dan telah tinggal di kamar hotel kecil itu selama beberapa dekade. Penyebab kematiannya adalah trombosis koroner.
-
Siapa yang menentang ide Tesla untuk mengirimkan listrik melalui udara? Sayangnya, idenya kemudian ditolak oleh Morgan, karena ia merasa bahwa ide Tesla kali ini berkemungkinan akan melumpuhkan atau menghilangkan sektor pembangkit energi lainnya.
-
Apa kebiasaan aneh Nikola Tesla? Tesla diduga menderita OCD atau gangguan obsesif kompulsif, di mana dia menolak menyentuh apapun yang kotor. Dia juga terobsesi dengan angka 3. Bahkan ia disebut suka mengelilingi sebuah gedung sebanyak 3 kali sebelum memasukinya.
-
Kapan Tesla mulai mengembangkan pesawat supersonik bertenaga listrik? Pada tahun 1919, Tesla mengatakan bahwa ia pernah mengembangkan pesawat supersonik dengan menggunakan tenaga listrik.
Dari penelitian yang dilansir oleh The Guardian, mobil listrik miliki kemungkinan 40 persen lebih berisiko menabrak pejalan kaki ketimbang mobil konvensional. Selain itu, 93 persen penyandang tuna netra menyebut mereka bermasalah dengan mobil listrik.
Mengapa hal ini terjadi? Karena mobil listrik hampir tak miliki suara mesin, karena pada dasarnya mobil tersebut hanya berisi baterai besar. Mobil akan bersuara di kecepatan tinggi. Di kecepatan rendah, pejalan kaki tak akan sadar jika ada mobil melenggang.
Tentu kita tak berbicara soal masyarakat modern yang terpaku ke smartphone mereka sehingga lalai dalam melihat arah dalam berjalan kaki, namun ini merupakan kepentingan para penyandang disabilitas tuna rungu, tuna netra, serta orang tua yang kemampuan inderanya telah berkurang.
Masalah ini telah muncul di berbagai negara yang telah banyak pengguna mobil listrik, seperti Eropa dan juga Jepang. melansir Guardian, di Jepang bahkan sebuah kasus mobil listrik yang menabrak tuna netra dan anjing penuntunnya karena tertabrak mobil listrik menjadi viral dan jadi tangisan seluruh negeri.
Uni Eropa Ambil Sikap
Mulai 1 Juli 2019 nanti, semua kendaraan listrik di negara-negara Uni Eropa diharuskan mengeluarkan suara. Benar, melansir The Next Web, ditetapkan sebuah regulasi bahwa ketika mobil melaju di bawah 20 kilometer per jam, mobil tersebut diharuskan mengeluarkan suara setidaknya 56 desibel.
Suara ini tentu merupakan suara artifisial yang diharapkan jadi sesuatu yang disebut "Sistem Peringatan Kendaraan Akustik" oleh Uni Eropa.
Uniknya, tidak ada aturan soal seperti apa bunyinya. Deretan pabrikan mobil pun sudah menyematkan teknologi suara buatan ini dalam beberapa mobil barunya. Seperti Nissan Leaf terbaru menyematkan bunyi layaknya mobil konvensional.
Sayangnya, tak ada yang berinovasi untuk mengunakan suara buatan yang lucu dan menarik. Bayangkan ketika berjalan lambat, sebuah mobil bisa mengeluarkan suara ayam berkokok ataupun suara dengkuran kucing yang keras.
(mdk/idc)