Mozilla Sematkan Fitur-Fitur Desktop ke Aplikasi Firefox Android
Mozilla Sematkan Fitur-Fitur Desktop ke Aplikasi Firefox Android
Perusahaan teknologi Mozilla belakangan ini mengumumkan perubahan serta fitur baru untuk aplikasi Firefox di platform Android.
Adapun deretan fitur baru ini sebelumnya hadir untuk Firefox versi desktop, dan kini sudah tersedia untuk versi Android.
-
Apa yang sering dibandingkan dari pengguna Android dan iPhone? Di tengah banyaknya pilihan, pengguna Android dan iPhone sering kali menjadi dua kelompok utama yang sering dibandingkan.
-
Apa yang lebih disukai pengguna Android dari iPhone? Selain harga yang lebih murah, banyak pengguna Android yang membeli iPhone untuk mendapat fitur-fitur eksklusif ponsel tersebut, seperti iMessage, FaceTime, AirPods, hingga bahkan kemampuan videografi ponsel iPhone yang baik.
-
Bagaimana cara orang Indonesia menggunakan smartphone dalam sehari? Indonesia juga termasuk ke dalam daftar negara yang tidak bisa hidup tanpa ponsel. Menduduki urutan ke enam, netizen Indonesia mengantongi angka sebanyak 29,1 persen dari waktu harian mereka untuk dihabiskan di depan layar HP.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
-
Apa yang dimaksud dengan ponsel lipat? Seperti namanya, ponsel lipat dapat diartikan sebagai ponsel cerdas yang memiliki layar yang dapat dilipat menjadi dua. Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki perangkat dengan ukuran layar yang lebih besar namun tetap dapat dilipat menjadi ukuran yang lebih kecil dan portabel.
Dikutip dari Engadget via Tekno Liputan6.com,salah satu perubahan yang paling terlihat adalah posisi URL bar kini berada di bagian bawah layar.
Menurut Mozilla, perubahan ini dilakukan untuk mengakomodasi kemudahan penggunaan sebab layar smartphone yang kini makin besar.
Kendati sudah berubah, pengguna masih dimungkinkan untuk mengubah posisi URL bar ke sisi atas layar. Sementara untuk fitur utama yang dihadirkan Mozilla kali ini adalah Enchanced Tracking Protection.
Sesuai namanya, fitur ini akan melindungi pengguna dari tracker (pelacak) yang melacak data saat mereka menjelajah internet. Sama seperti di versi desktop, tiga opsi yang tersedia untuk fitur ini, yakni standard, strict, dan custom.
Tidak hanya itu, Mozilla juga mengintegrasikan sejumlah fitur yang ada di Firefox Focus bagi pengguna yang memakai mode privat. Lalu, ada pula fitur Collections yang memudahkan mengguna menyimpan dan mengatur situs web yang akan dikunjungi nanti.
Sebagai tambahan, Firefox versi Android ini juga mendapat peningkatan fungsi tambahan dari pihak ketiga. Jadi, sejumlah add-on yang sebelumnya belum optimal untuk versi mobile, kini sudah ditingkatkan.
Beberapa fitur lain yang juga tersedia adalah dark mode dan dukungan picture-in-picture untuk pemutaran video. Pembaruan ini sudah digulirkan untuk seluruh pengguna mulai hari ini, kecuali untuk Amerika Utara, pembaruan baru akan rilis pada pada 27 Agustus.
Prinsip Perlindungan Data Pribadi
Di sisi lain, Membeludaknya data pengguna internet menyebabkan sebagian perusahaan teknologi yang tidak bertanggung jawab melakukan penyalahgunaan. Tak terkecuali di Indonesia, kasus penyalahgunaan dan pelanggaran data pribadi bukan hal baru.
Pada 2018, perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending tertangkap menyalahgunakan data pribadi dan memanfaatkannya untuk menagih debitur dengan cara intimidatif.
Selain itu, salah satu bentuk pelanggaran data pribadi lainnya adalah Surveillance Economy. Ia merupakan sistem di mana beberapa perusahaan teknologi tidak bertanggung jawab menjual informasi pengguna ke pihak ketiga untuk keuntungan pribadi.
Perusahaan teknologi tersebut menggunakan data dan informasi mentah dari pengguna dan mengubahnya menjadi behavioural data; beberapa digunakan untuk meningkatkan pelayanan, dan sisanya digunakan untuk memprediksi perilaku pengguna.
Prediksi-prediksi tersebut selanjutnya dijual ke pihak ketiga. Bagian yang membuat hal ini berbahaya adalah data-data yang dimiliki pihak ketiga tersebut dapat saja digunakan untuk kepentingan propaganda atau hal serupa lainnya yang dapat membahayakan pengguna Internet.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar