Muak dengan berita palsu? Ini 4 Langkah Facebook memberantasnya
Muak dengan berita palsu? Ini 4 Langkah Facebook memberantasnya. 1. Proses pelaporan yang lebih mudah, 2. Kerjasama dengan pihak pengecek fakta, 3. Menekan pembagian berita palsu, 4. Memutus insentif finansial penyebar berita palsu
Facebook adalah sarang dari banyak sekali berita palsu. Tak cuma di Amerika Serikat yang notabene jadi masalah besar karena tingginya jumlah 'share' berita palsu, di Indonesia ternyata juga demikian keadaannya.
Beberapa minggu lalu, Facebook memberikan gambaran mengenai beberapa hal yang sedang dikerjakan oleh jejaring sosial terpopuler tersebut, untuk mengatasi masalah berita palsu dan hoax. Facebook berkomitmen untuk memberantasnya dan beberapa fitur sudah mulai dijalankan.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Siapa yang terlibat dalam cerita lucu tentang update status di media sosial? Cerita Lucu Singkat 10: Update Status Dulu
-
Bagaimana cara menghiasi media sosial dengan status Facebook yang kekinian? Ada banyak sekali status FB kekinian yang bisa ditulis dalam akun pribadimu. Status FB ini akan membuat FB-mu semakin penuh dengan keceriaan, keromantisan dan kekinian.
-
Siapa yang mengunggah informasi lowongan pekerjaan palsu di Facebook? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dengan melakukan pencarian pada website https://www.pertamina-pmsol.com/recruitment/ hasilnya informasi tersebut memang merupakan informasi lowongan pekerjaan dari Pertamina, namun pendaftarannya sudah ditutup sejak 1 Agustus 2024.
-
Siapa yang menciptakan Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
Upaya Facebook dalam memberantas hoax dan berita palsu berpusat dalam empat area. Rencananya, berbagai hal ini hanyalah beberapa langkah awal yang diambil untuk memperbaiki pengalaman para pengguna Facebook. Tentu dalam uji-coba ini akan ada proses trial and error yang akan terus membuat platform Facebook tak lagi ramah berita palsu dan hoax. Berikut empat langkah tersebut.
1. Proses pelaporan yang lebih mudah
Facebook sedang menguji beberapa cara untuk mempermudah pelaporan hoax jika Anda melihatnya berkeliaran di News Feed atau Home. Anda bisa melakukan hal ini dengan mengklik sudut kanan atas dalam sebuah postingan. Facebook sendiri sangat bergantung pada Anda sebagai pengguna, dalam membantu mengatasi permasalahan ini. Pasalnya hanya dengan cara ini Facebook bisa mendeteksi lebih banyak lagi berita palsu.
2. Kerjasama dengan pihak pengecek fakta
Langkah selanjutnya dari Facebook adalah dalam penyediaan konteks yang lebih baik dalam bertukar pendapat. Hal ini bisa membantu menolong banyak orang dalam mengambil keputusan mengenai apa yang bisa mereka percaya dan apa yang bisa mereka bagikan.
Terkait hal ini ini, Facebook telah memulai sebuah program kerjasama dengan organisasi pihak ketiga untuk mengecek fakta, yakni dengan International Fact Checking Code of Principles di Poynter. Facebook akan menggunakan laporan dari pengguna untuk mengirimkan berbagai berita ke organisasi ini. Jika mereka mengidentifikasi adanya berita palsu, maka akan terdapat tanda dan tautan ke artikel dengan penjelasan yang benar. Artikel yang diperdebatkan akan muncul lebih sedikit di News Feed.
3. Menekan pembagian berita palsu
Facebook menguji coba untuk membuat semacam algoritma yang bisa menilai sebuah berita ada unsur hoax atau tidak ditengarai dari kecenderungan seseorang membagikannya. Sinyal bagaimana pola seseorang dalam 'ngeshare' artikel akan dilihat sehingga pola seseorang dalam membagi artikel hoax akan terlihat.
4. Memutus insentif finansial penyebar berita palsu
Facebook menemukan bahwa banyak berita palsu yang ternyata memiliki motif finansial. Penyebar berita palsu menghasilkan uang dengan menyamar sebagai organisasi media terkenal dan memuat hoax yang mengundang pembaca mengunjungi situs mereka, di mana kebanyakan isi situs mereka adalah iklan.
Oleh karena itu, Facebook tengah melakukan berbagai hal untuk mengurangi insentif finansial ini. Dalam sisi pembelian, Facebook sendiri telah mengeliminasi kemampuan pembelian bagi domain yang sifatnya menipu, yang akan mengurangi prevalensi dari situs-situs yang berpura-pura sebagai media yang sesungguhnya. Dalam sisi penerbit, Facebook menganalisis situs penerbit untuk mendeteksi di mana tindakan penegakan kebijakan mungkin dibutuhkan.
(mdk/idc)