Nyinyir kasus Telkomsel, Indosat telak dibully netizen
Nyinyir kasus Telkomsel, Indosat telak dibully netizen. Sayangnya, cuitan dari @IM3OoredooJBTK tersebut telah dihapus oleh Sang Mimin.
Peretasan yang dilakukan hacker kepada Telkomsel hari ini, Jumat (28/4), membuat seluruh Indonesia geger. Pasalnya aksi hack yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab tersebut malah didukung oleh para netizen.
Pangkal permasalahannya adalah hacker menuduh Telkomsel memasang tarif yang terlalu mahal untuk paket internet. Sehingga hacker melakukan hack ke website resmi Telkomsel.
Sadar menjadi isu nasional, salah satu kompetitor Telkomsel, yakni Indosat ternyata ikut berkomentar. Melalui akun Twitter @IM3OoredooJBTK, pihaknya berkomentar demikian:
Indosat nyinyir ©2017 Merdeka.com
-
Kenapa para hacker meminta tebusan kepada perusahaan yang diretas? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Apa saja layanan hacking yang ditawarkan? Seorang pengembang dengan pengalaman hampir satu dekade menawarkan layanan pembuatan halaman phishing, kloning bank, kloning pasar, penguras kripto, spoofing SMS, dan spoofing email.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Ternyata bukan menuai hasil positif, cuitan tersebut justru banyak dihujat alias dibully para netizen. Mereka bahkan menyebut bahwa Indosat IM3 tak jauh berbeda dengan Telkomsel.
Sayangnya, cuitan dari @IM3OoredooJBTK tersebut telah dihapus oleh Sang Mimin. Ada-ada saja, ya!
Baca juga:
Operator seluler 'sindir' kasus peretasan website Telkomsel
Soal pelaku peretasan, ini langkah Telkomsel
Dianggap bertarif mahal, ini tanggapan resmi Telkomsel
Situs telkomsel diretas, netizen malah beri dukungan
Benarkah tarif internet Telkomsel paling mahal? Ini perbandingannya
Website Telkomsel diretas hacker, saham Telkom bergerak turun