Penduduk Mesir kuno rajin bercinta di musim panas
Hal ini berdasarkan temuan dari sebuah makam di Oasis Dakhleh di Mesir.
Siapa sangka peradaban manusia pada zaman Mesir kuno juga memiliki masa reproduksi sendiri. Diyakini, orang Mesir pada waktu itu rajin berhubungan seks pada masa musim panas datang.
Seperti yang dilansir oleh LiveScience (16/5), hal ini diketahui dari penggalian sebuah makam di Oasis Dakhleh di Mesir. Diketahui, orang Mesir kuno waktu itu melakukan aktivitas reproduksi pada bulan Juli hingga Agustus.
-
Di mana Ina Marika menimba ilmu selama kuliah? Artis FTV yang memulai debut karirnya pada tahun 2015 ternyata sedang menempuh pendidikan di Universitas Mercu Buana, dengan mengambil jurusan Ilmu Komunikasi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa para ilmuwan merasa benda tersebut misterius? Beberapa teori menyatakan kemungkinan objek ini adalah sarang telur atau sisa-sisa spons laut, tetapi jawaban pasti masih menjadi misteri.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Kejadian ini sendiri diyakini terjadi pada 1.800 tahun lalu. tepatnya berada di sekitar 720 km dari Kairo, sebuah kota bernama Kellis yang memiliki populasi beberapa ribu saja waktu itu.
Orang-orang yang hidup di Kellis pada waktu itu diyakini sudah dikendalikan oleh bangsa Romawi kuno. Hal ini terlihat dari masuknya tanda-tanda Kristenisasi sementara keyakinan tradisional Mesir masih bertahan.
Adapun masa berhubungan seks di Kota Kellis ini sendiri pada waktu itu memang tercatat naik pada musim panas. dari catatan yang ditemukan, kenaikannya bisa mencapai angka 20 persen.
Hal ini sendiri dikarenakan adanya kepercayaan masyarakat Mesir pada waktu itu yang yakin akan kesuburan tanah mereka tergantung pada Sungai Nil. Diyakini, air Sungai Nil akan membanjiri oasis mereka di musim panas.
Oleh karenanya, sebagai pertanda kesuburan, mereka juga melakukan reproduksi. Hal ini dilakukan demi menghormati Sungai Nil yang sudah berjasa memberikan mereka sumber air yang tak ada habisnya.
Meski begitu, aktivitas ini sendiri mulai berkurang sejak Romawi menduduki Mesir. Hal ini dikarenakan pengaruh Kristen yang melarang adanya aktivitas seksual di hari-hari tertentu.
Hari-hari yang dimaksud adalah Sabtu, Senin, Rabu, dan Jumat. Selain itu, ada pula larangan melakukan hubungan intim ini di masa-masa festival keagamaan besar lainnya yang dibawa langsung dari Romawi.
Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa penduduk Mesir pada waktu itu yang keuangannya dijaga ketat oleh Romawi. Untuk menghindari pajak yang tinggi, maka mereka pun juga membatasi kegiatan intimnya dan mencegah kelahiran bayi-bayi baru.
(mdk/nvl)