Penerapan IoT di Indonesia, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?
Internet of Things (IoT) adalah konsep bagaimana seluruh objek-objek fisik dalam kehidupan kita bisa terkoneksi dengan internet. Tidak lagi objek tersebuh berelasi dengan penggunanya tetapi juga dengan objek-objek di sekitarnya dan suatu database data.
Internet of Things (IoT) adalah konsep bagaimana seluruh objek-objek fisik dalam kehidupan kita bisa terkoneksi dengan internet. Tidak lagi objek tersebuh berelasi dengan penggunanya tetapi juga dengan objek-objek di sekitarnya dan suatu database data.
IoT, kata Direktur Jenderal Sumber Daya & Perangkat Pos & Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (SDPPI Kemenkominfo) Ismail MT, memiliki tiga unsur inti yaitu sensor, konektivitas, dan ekosistem. Hal ini disampaikan dalam konferensi Asia IoT Business Platform Ke-32 di Jakarta, Rabu (28/8) hari ini.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang dilakukan untuk menata kabel-kabel di Jakarta? Pemprov DKI menargetkan Jakarta bebas dari kabel udara dan tiang listrik pada 2028. Dibutuhkan sepanjang 223,796 kilometer SJUT untuk menata kabel-kabel di ibu kota. Total panjang kabel utilitas (kabel PLN, telepon dan fiber optic) di Jakarta saat ini sekitar 16.925,73 kilometer. Penataan kabel membuat Jakarta semakin indah, mobilitas pejalan kaki tidak terganggu. Operator memiliki jaminan perawatan dan keselamatan.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Konektivitas dikatakan bukan menjadi masalah lagi. Proyek Palapa Ring yang telah selesai bulan ini, membuat seluruh ibukota telah terkoneksi dengan pipa fiber optik. Berbagai operator dari Telkom dan perusahaan-perusahaan juga telah menjangkau ke penghujung desa-desa.
"Membicarakan isu konektivitas sudah tidak relevan dibicarakan di Indonesia," tutur Ismail.
Menurutnya, hal yang paling dibutuhkan di Indonesia adalah kehadiran solusi untuk ekosistem. Indonesia memiliki berbagai bandara, pelabuhan, stasiun kereta, dan tempat komoditas lain yang bagus sehingga tinggal diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif dan pintar untuk menciptakan solusi IoT di sana.
Solusi yang diberikan juga bukan sembarang solusi tetapi solusi yang khas dan hanya datang dari SDM Indonesia. Hal ini demi bisa menciptakan solusi yang khas, yang sesuai dengan kebutuhan pada berbagai sektor di Indonesia.
"Hal paling krusial yang perlu kita lakukan adalah menciptakan brainware yang siap untuk menciptakan solusi pada IoT. We cannot handle these technologies without digital talents," pungkas Ismail.
Selain itu, penerapan IoT juga tidak ketinggalan dengan data besar. Pendapatan data oleh penerapan IoT menjadi informasi yang bernilai bagi segala sektor. Data-data kemudian dapat digunakan terutama menjadi pengetahuan sebelum pembangunan dilakukan, evaluasi pembangunan, dan pedoman pengambilan keputusan terutama pada bisnis dan usaha menengah lecil mikro (UMKM). Karena banyaknya data yang bisa didapatkan, dibutuhkan kemampuan tersendiri untuk menganalisa data-data tersebut.
Kemudian Ismail juga menegaskan bagaimana data-data perlu adanya common ground, sebuah wadah yang bisa membuat datanya bisa diakses publik dan berguna untuk berbagai sektor. Tantangan besarnya adalah bagaimana bisa mengklasifikasikan mana data yang bisa rahasia dan mana yang bisa publik untuk pengembangan bisnis dan UMKM.
"Disini pemerintah harus hadir dengan regulasi yang tepat. Bagaimana kepemilikan data diatur sehingga aksesibilitas data itu bisa bermanfaat di semua sektor," katanya.
Lantas bagaimana dengan pemerintah? Pemerintah di sini berperan sebagai akselerator dan fasilitator. Pemerintah sekarang sedang memperluas kapasitas bandwidth dan memperbolehkan penggunaan frekuensi dengan gratis. Selain itu, pemerintah akan merevisi regulasi untuk sinyal-sinyal seperti bluetooth, internet, dan sebagainya serta merancang regulasi IoT.
Di sisi lain, pemerintah akan bekerka sama dengan asosiasi IoT untuk mendapatkan SDM agar bisa membantu dan mengajarkan pembuatan solusi yang sesuai dengan keadaan di Indonesia.
"Fungsi pemerintah sekarang itu adalah memberikan ruang dengan tidak banyak aturan-aturan lagi. There’s no regulation limit to explore IoT now in Indonesia, tetapi yang ada adalah kita menghimbau dan mendukung penerapan IoT," kata Ismail.
Reporter Magang: Joshua Michael
(mdk/faz)