Persahabatan Page dan Brin
Kantor di Indonesia mungkin terlambat, karena di India saja mereka sudah membuka 3 kantor.
Hari ini, Google merambah Indonesia. Perusahaan yang dimulai dari mesin pencari itu, seolah mencari langsung kita di Indonesia, ketika akan meresmikan kantor Google Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta.
Kantor di Indonesia mungkin terlambat, karena di India saja mereka sudah membuka 3 kantor. Sudah ratusan kantor Google di berbagai belahan penjuru dunia. Inilah sukses yang dibangun dua sahabat Sergey Brin dan Larry Page.
Sergey Brin tidak menyangka pertemuannya di suatu pagi Maret 1995 akan membuatnya jadi salah satu orang terkaya di muka bumi. Saat itu, dia bertemu Larry Page, mahasiswa ilmu komputer lulusan Universitas Michigan yang hendak melanjutkan studi di Stanford.
Brin diminta kawannya mengantarkan Page dan beberapa orang lain berkeliling kampus kesohor Amerika Serikat itu. Konon, pada perjumpaan pertama itu, Page dan Brin kerap berselisih. Tidak dinyana, silang pendapat itu bikin keduanya jadi akrab. Keduanya semakin dekat karena sama-sama memperoleh beasiswa strata tiga dari Yayasan National Science Foundation yang prestisius.
Keakraban itu berbuah manis setahun berikutnya, merujuk sejarah kelahiran Google yang ditulis Majalah Wired edisi Agustus 2005. Page yang sedang menulis disertasi mengajak Brin mengobrol. Page menceritakan ambisinya menaklukkan tantangan terbesar di dunia komputer saat itu. Page ingin membangun sistem pencarian yang memungkinkan seseorang mendapat data yang relevan dari jutaan data, mirip usaha mencari jarum di tumpukan jerami. Dari obrolan itu dan bimbingan beberapa dosen, akhirnya dua sohib itu sepakat membikin sebuah mesin pencari.
Pada masa itu, sistem pencarian data di jaringan internet memakai konsep pemunculan kata kunci. Sebuah situs muncul di peringkat pertama mesin pencari karena memuat kata kunci berulang-ulang. Page dan Brin sepakat mengubah paradigma itu dalam proyek mesin pencari mereka yang mulanya dinamai "BackRub".
Alih-alih mendasarkan pencarian pada kata kunci, sistem yang mereka desain membikin peringkat pada pelbagai situs berdasarkan relevansinya terhadap kata kunci. Dengan kata lain, situs yang selalu dikunjungi atau menjadi rujukan karena kata kunci tertentu otomatis menjadi peringkat pertama di mesin pencari mereka.
Proyek ini mendapat sambutan hangat di seantero kampus Stanford. Hanya saja, saking besarnya bandwith yang dibutuhkan, proyek keduanya harus mencari server baru karena jaringan kampus tidak mampu lagi menyokong. Artinya, harus ada pendanaan yang lebih serius agar proyek itu bisa jalan.
Sembari mengembangkan dan mencari investor, Page dan Brin sepakat mengubah nama 'BackRub' jadi 'Google'. Nama ini merupakan plesetan istilah matematika 'gogol'. Artinya seratus nol di belakang angka. Nama itu melambangkan besarnya hasrat dua pemuda itu dalam mengupayakan mesin pencari mereka mengelola sesuatu yang sangat luas dan tak terbatas
Gayung pun bersambut. Mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri Sun Microsystems. ''Kami bertemu dengan Andy pada pagi buta, di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto,'' ujar Brin.
Andy langsung percaya pada keduanya. Tanpa banyak cingcong, dia menuliskan cek USD 100 ribu. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusahaan Google. Padahal perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry. Mereka pun kelabakan mencari pinjaman dana ke sana kemari. Sampai akhirnya, Google resmi beroperasi pada 7 Septembar 1998 di Menlo Park, California. Kantor mereka saat itu adalah garasi salah seorang kawan Page.
Sejak saat itu, langkah Google melesat cepat. Sistem pencarian mereka terbukti digemari pengguna Internet. Mereka mematahkan dominasi mesin pencari lain seperti American Online maupun Yahoo!. Dalam waktu dua tahun Google sudah tersedia dalam 15 bahasa. Dua tahun berikutnya, muncul layanan foto dan berita.
Saat pertama kali masuk bursa Nasdaq pada 2004, Google langsung memecahkan rekor dengan mendapat suntikan modal USD 23 miliar. Pendapatan Google sepanjang 2011 sudah menembus USD 60 miliar per tahun.