Pro & Kontra Harbolnas, dikritik sampai dipuji Menteri depan Jokowi
Hari belanja online nasional memancing datangnya kritikan dari berbagai pihak
Gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015 semenjak tanggal 10 hingga 12 Desember, memancing datangnya kritikan dari berbagai pihak. Mulai dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) hingga asosiasi e-commerce sendiri (iDEA). YLKI menuding gelaran Harbolnas dengan melakukan diskon besar-besaran terbilang tak logis bahkan sampai diskon 90 persen.
Hal ini yang membuat pihaknya khawatir tentang perlindungan konsumen yang cenderung bakal dikesampingkan para pemain e-commerce yang menjadi peserta Harbolnas 2015 itu. Bukan rahasia lagi, e-commerce memang masih menyisakan persoalan atas dasar perlindungan konsumen yang masih mengadu kepada pihaknya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Dimana Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Kominfo menyebarkan pesan pencegahan judi online? Berikut deretan pantun yang dikirim Kominfo kepada pengguna seluler sebagai pencegahan judi online: Judi Online Kesenangan Fana. Keluarga Dapat Bencana.Bersikaplah Bijaksana.Agar Hidup Tak Merana.#StopJudiOnline
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Sementara dari sisi asosiasi, keberadaan permainan diskon dan promosi seperti itu harus diatur. Dikhawatirkan, malah menjadi boomerang bagi industri e-commerce sendiri lantaran tergerusnya kepercayaan dan kepuasaan konsumen dalam berbelanja online.
Hal itu ternyata bukan isapan jempol semata, dugaan akan terjadi hal-hal yang diluar keinginan perlahan-lahan pun muncul. Misalnya saja Lazada Indonesia yang mengakui kelalaian atas tindakan para pelapaknya yang melipatgandakan harga barang di awal sebelum memberikan diskon.
Kejadian itu, juga langsung mendapat sorotan. Beruntung, Lazada Indonesia merespon cepat kelalaian mereka dengan langsung menonaktifkan pelapak bandel.
"Hal ini biasanya diketahui oleh tim Quality Control, namun dikarenakan banyaknya produk yang kami hadirkan selama Hari Belanja Online Nasional, beberapa informasi mengenai ini terlewatkan. Kami memohon maaf untuk hal ini dan kami akan terus memastikan untuk meningkatkan proses control kualitas, yang menjadi bagian penting bagi Lazada Indonesia untuk memberikan pengalaman berbelanja online terbaik bagi konsumen," ujar Public Relation Manager Lazada Indonesia, Tania Amalia saat dihubungi Merdeka.com melalui aplikasi perpesanan, Sabtu (12/11).
Namun ironisnya, di saat Harbolnas 2015 sedang ramai dikritisi oleh beberapa pihak lantaran bermasalah, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, justru pamer di depan Presiden RI Jokowi mengenai Harbolnas tersebut saat meresmikan 4G LTE secara nasional. Bisa saja, Menkominfo melihat dari sisi positif Harbolnas untuk mengedukasi masyarakat. Namun realitanya, gelaran Harbolnas masih banyak yang perlu diperbaiki lagi.
"Untuk menggalakan e-commerce, mulai dari tanggal 10 Desember kemarin sampai 12 Desember, ramai-ramai temen-temen e-commerce mengadakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) untuk mempromosikan e-commerce dengan melakukan diskon, Pak Presiden," ujar pria yang akrab disapa Chief RA di Museum Gadjah, Jakarta.
Sementara itu, di sisi lain, dengan adanya Harbolnas memang yang diharapkan selain edukasi ke masyarakat juga keinginan ke depannya e-commerce Indonesia bisa seperti Alibaba yang hanya menyelenggarakan hari belanja online sehari, namun hasil dari penjualan itu sangat mengaggumkan.
"Sebagai gambaran, Alibaba pada November 11/11 itu menyelenggarakan single day dan hasil itu mencapai USD13 miliar lebih dalam sehari dan mudah-mudahan suatu saat Indonesia akan menuju ke sana," terangnya.
Terlepas dari itu, kritikan mengenai Harbolnas 2015 pun pernah ditanggapi oleh Ketua Panitia Harbolnas 2015, Indra Yonathan. Menurutnya, pihaknya melihat Harbolnas ini dari sudut pandang yang positif sebagai usaha untuk mengembangkan industri e-commerce di tanah air dengan memperkenalkan manfaat belanja online.
"Kita temen-temen e-commerce melihat gerakan gotong royong ini untuk saling membantu. Kita mau membantu konsumen dengan harga yang lebih murah dan prizes belanja yang nyaman. Orang yang tinggal di daerah-daerah di luar kota kota besar bisa membeli barang barang berkualitas yang mungkin pilihannya terbatas di daerahnya masing-masing," ujarnya.
"Begitupula kita membantu penjual batik di Juwana sebagai contoh yang mungkin selama ini cuma bisa jualan di daerah Pati Juwana, Jawa Tengah. Sekarang bisa jual sampe ke seluruh pelosok Indonesia," imbuhnya yang juga menjabat sebagai SVP Strategic Marketing Partnership, Lazada Indonesia.
Namun, jika niat mulia Harbolnas tersebut tak memperhatikan masukan-masukan itu, apakah gelaran Harbolnas tahun depan akan mengalami hal yang serupa? 'Banjir' kritikan.
(mdk/lar)