Ramai-ramai Ilmuwan Minta Elon Musk Hentikan Peluncuran Starlink, Ada Apa?
Ratusan astronom mendesak penghentian peluncuran satelit mega-konstelasi seperti Starlink, khawatir akan dampak lingkungan dan gangguan observasi angkasa.
Lebih dari seratus astronom menandatangani surat terbuka yang mendesak Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat untuk menghentikan sementara semua peluncuran satelit mega-konstelasi, termasuk Starlink.
Mengutip Futurism, Jumat (8/11), para astronom khawatir bahwa peluncuran besar-besaran ini akan mengganggu lingkungan dan menghalangi observatorium dari bumi dalam mengamati angkasa luar.
- Bisakah Kita Buang Sampah ke Luar Angkasa atau ke Matahari? Begini Kata Ilmuwan
- Tak Mau “Dijajah” Elon Musk, China Luncurkan Satelit Pesaing Lawan Dominasi Starlink
- Segini Kira-kira Modal Elon Musk untuk Bisa Menaruh 6 Ribuan Satelit Starlink di Luar Angkasa
- Ilmuwan Ungkap Ribuan Satelit Elon Musk Ganggu Pengamatan Astronomi
Para astronom meminta agar peluncuran ditunda sampai ilmuwan dapat sepenuhnya menilai risiko peluncuran satelit skala besar ini. Mereka juga mengkritik FCC karena tidak memasukkan mega-konstelasi dalam tinjauan lingkungan.
“Satelit buatan, bahkan yang tak terlihat oleh mata telanjang, dapat menghalangi observasi astronomi yang penting untuk mendeteksi asteroid dan memahami posisi kita di alam semesta,” ujar Robert McMillan, Astronom dari Universitas Arizona.
Saat ini ada lebih dari 9.000 satelit aktif di orbit bumi, lebih dari setengahnya adalah konstelasi Starlink milik SpaceX. SpaceX mulai meluncurkan Starlink sejak 2019, dan kini memiliki sekitar 6.500 satelit aktif di orbit, menurut database yang dikelola astronom Harvard, Jonathan McDowell. Dalam sejarah perjalanan angkasa, sekitar 19.500 satelit telah ditempatkan di orbit bumi.
Kecepatan peluncuran yang pesat ini menimbulkan frustrasi bagi para astronom yang mengeluhkan bahwa konstelasi satelit ini merusak pandangan malam hari. Ditambah lagi, bukti yang muncul menunjukkan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh perangkat elektronik satelit mengganggu teleskop radio, menghambat cara terbaik kita untuk mengamati bagian terdalam dari kosmos.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) juga memperingatkan bahwa puing-puing jatuh dari satelit ini bisa membahayakan manusia. Banyak komponen satelit yang didesain untuk terbakar di atmosfer ternyata malah jatuh ke bumi.
Lucas Gutterman, direktur Public Interest Research Group yang memimpin inisiatif surat terbuka ini, menyatakan bahwa industri antariksa berkembang lebih cepat daripada kemampuan publik dan regulator untuk mengikutinya.
“Kecepatan dan skala perlombaan angkasa baru ini seharusnya menjadi perhatian publik, bukan hanya diskusi kecil di kalangan industri,” ujarnya.
Astronom berharap, dengan adanya surat terbuka ini, pihak berwenang akan lebih serius mempertimbangkan dampak jangka panjang dari peluncuran satelit mega-konstelasi di masa depan.