Remaja perlu berpikir ulang membagi informasi di media sosial
Think before you share!
Bagi remaja internet merupakan sarana mengekspresikan diri sendiri. Bentuk ekspresi itu macam-macam. Kebanyakan dari mereka suka dengan cara membagikan pemikiran mereka baik dengan menggunakan kata-kata, foto, ataupun video melalui media sosial.
Namun terkadang, apa yang seharusnya tidak mereka lakukan itu malah dilakukan. Misalnya saja konten-konten yang belum diketahui kebenarannya janganlah di share terlebih dahulu. Nah, hal inilah yang perlu diperhatikan oleh para remaja dalam bertindak di media sosial.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Mengapa berita hoaks tentang Pegi dibebaskan dari tahanan polisi dibagikan di media sosial? Berita tersebut dibagikan oleh akun Facebook dengan nama Novita Erna Kreator, Uda Dedi, dan Pak Tri. Ketiga akun tersebut membagikan tangkapan layar sebuah video di Youtube berjudul “Duakui Salah Tangkap!! Egi Palsu Resmi Di Lepas, Hotman Paris & Ibu Putri Turun” yang diunggah oleh akun Media Populer.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
Think before you share, mungkin istilah itu pantas untuk dilakukan oleh remaja saat ini. Menurut Katyana Wardhana, Founder of Sudah Dong, internet merupakan platform yang sangat berpengaruh, tetapi kehadirannya juga bisa menimbulkan resiko nyata bagi remaja.
"Maka dari itu, keamanan online merupakan tanggung jawab bersama dan semua orang memiliki peranan penting dalam hal ini," tuturnya.
Sementara, dikatakan Clair Deevy, Head of Economic Growth Initiatives, APAC, Facebook, setiap hari seluruh orang di seluruh dunia menggunakan Facebook untuk terhubung dengan keluarga dan teman-teman mereka, membagikan informasi dan mengekspresikan diri mereka. Percakapan yang terjadi di Facebook menggambarkan keberagaman di antara lebih dari satu miliar orang yang menggunakan Facebook.
"Kami ingin Facebook menjadi tempat bagi pengguna untuk berbagi dan terhubung dengan bebas dan terbuka, dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Maka dari itu, kami ingin membantu para remaja agar mereka membuat keputusan yang tepat mengenai bagaimana berbagi di dunia maya," jelasnya melalui keterangan resminya, Senin (01/08).
Baca juga:
Kim Jong-un disebut tewas dalam serangan bom bunuh diri
Ahok pastikan kabar soal motor dilarang lewat Jalan Sudirman hoax
Eks anggota KPI: Sebar berita hoax soal bom tak cukup dengan ralat
Wakapolri: Isu sandera dan bom di tempat lain tak benar
Selain di Sarinah, info ledakan di tempat lain hoax!
Sempat bikin geger Facebook, nama Phuc Dat Bich ternyata palsu