Riset: Orang Indonesia paling suka nonton video
Orang Indonesia habiskan 4 jam sehari untuk nonton video
Berdasarkan hasil riset dari Millward Brown tentang AdReaction: Video Creative in a Digital World, teridentifikasi bahwa pengguna multi layar di Indonesia menghabiskan sedikit lebih banyak waktu menonton video di layar digital dibandingkan menonton TV.
Hasil riset ini membantu para pemasar memahami bagaimana, di mana, dan mengapa orang Indonesia menonton video, termasuk memahami waktu di mana konsumen lebih terbuka untuk menerima pemahaman iklan.
-
Bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk menghasilkan video berkualitas? Para pembuat konten ini menggunakan alat AI untuk menyempurnakan audio dan visual dalam video, membuat gambar diam berbicara, menyesuaikan latar belakang, menyertakan sulih suara yang dihasilkan AI, dan banyak lagi.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
-
Apa saja jenis-jenis teknologi yang dibahas dalam konteks? Teknologi dapat didefinisikan sebagai penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang bermanfaat bagi manusia.
-
Kenapa Kemkominfo mendorong kemajuan teknologi? “Kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
-
Apa yang diklaim dalam video yang dibahas? Jadi video Anies dan UAS menjual kaos untuk donasi ke Palestina adalah hasil editan. Audio tersebut merupakan hasil manipulasi oleh Artificial Intelligence (AI).
Studi ini menemukan bahwa konsumen Indonesia memiliki total waktu rata-rata menonton multi layar selama 431 menit setiap harinya. 53 persen dari waktu tersebut dihabiskan untuk menonton video, terhitung selama hampir empat jam video setiap hari (229 menit).
Dari empat jam waktu menonton video, 52 persen melalui saluran digital: smartphone (54 menit), tablet (23 menit) dan laptop (41 menit) dan 48 persen waktunya dihabiskan untuk menonton saluran TV biasa (78 menit) dan TV berbasis permintaan, "on-demand TV" (33 menit).
Perilaku konsumsi ini sesuai dengan data rata-rata konsumen global, d di mana jumlah menonton melalui layar digital sedikit lebih banyak dibandingkan dengan melalui TV. Dengan sedikit perbedaan pada waktu mengkonsumsi TV di Indonesia yang masih lebih tinggi 4 persen jika dibandingkan dengan global sedangkan untuk TV berbasis permintaan , "on-demand TV", lebih rendah 4 persen di Indonesia.
Perilaku ini menempatkan Indonesia di antara negara- negara yang mengonsumsi video terbanyak di dunia, Nigeria tercatat sebagai negara terbesar tingkat konsumsi video selama 4,5 jam sedangkan Hungaria mengonsumsi video paling sedikit dengan hanya 2,5 jam sehari. Kebiasaan menonton video dilakukan sebagian besar di dalam rumah, terutama ketika menyaksikan layar TV.
Sedangkan menonton video melalui layar digital sering dilakukan di rumah, di jalan dan di kantor. Studi ini juga menemukan bahwa aktivitas menonton TV dianggap sebagai kegiatan sosial dibandingkan dengan aktivitas mengonsumsi layar digital, 78 persen menganggap kegiatan ini sangat personal d di mana angka ini lebih 10 poin di atas rata-rata global.
Baca juga:
Hewan seram ini ternyata punya kekuatan Hercules
Mengapa kucing ketakutan saat lihat mentimun?
10 Gunung berapi paling mematikan di dunia, 2 'tidur' di Indonesia
Hidup di air, apakah ikan masih butuh minum?
Tak banyak yang tahu, ini 5 blunder terbesar Albert Einstein
5 Zat kimia paling berbahaya di dunia, Nazi pun takut!