Sengatan 7 serangga ini rasanya bak siksaan neraka!
Ilmuwan ini rela digigit serangga berbahaya ribuan kali demi mendapat daftar serangga paling berbahaya itu!
Justin Schmith adalah ilmuwan ahli serangga dari Universitas Arizona. Ilmuwan satu ini terkenal akan bukunya yang berjudul 'The Sting of the Wild' yang berisi serangga dengan sengatan paling menyakitkan di dunia.
Schmith selama melakukan penelitian untuk buku itu sudah disengat oleh 85 spesies serangga. Serangga-serangga ini dipilih dari spesies yang paling berbahaya. Yang paling bikin ngeri, demi membuat daftar serangga denagn sengatan paling menyakitkan atau 'Schmith Sting Pain Index', pria ini disengat hingga 1000 kali lebih.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Tidak usah berlama lagi, ini tujuh serang paling berbahaya dalam daftar Schmith Sting Pain Index.
Western Yellojacket
Tawon dengan nama latin Vespula pensylvanica ini mempunyai habitat di Amerika Utara. Rasa sakit akan sengatan tawon ini ada di level 2 Schmith Sting Pain Index. Maksimal sengatan ada di level 4.
Menurut Schmith, sengatan tawon ini rasanya seperti lidah yang terkena bara api putung rokok. Kabar buruknya, saat ini tawon Western Yellojacket jumlahnya mulai meningkat dan membahayakan manusia meski mereka hanya menyengat saat sarangnya terancam.
Black polybia
Level sengatan tawon ini adalah 2.5. Deskripsi Schmith menggambarkan sengatan tawon ini bak wajah terbakar akibat ledakan lampu gas.
Tawon dengan nama latin Polybia simillima ini hidup di kawasan Amerika Tengah, dengan jumlah tawon dalam satu koloni mencapai ribuan tawon. Makanan dari tawon ini adalah serangga kecil seperti ulat.
Meski jarang menyerang manusia, kawanan tawon Black polybia akan menyengat titik yang berbeda. Hal ini tentu membuat rasa sakit yang timbul bakal mengerikan.
Velvet Ant
Bernama latin Dasymutilla klugii, semut satu ini adalah yang paling ditakuti di kawasan Amerika Utara. Level sengatannya ada di angka 3, dan digambarkan bak tangan disiram minyak panas berulang kali.Â
Rasa sakit gigitannya pun termasuk paling lama hilang. Schmith mengatakan dibutuhkan setidaknya 30 menit untuk rasa sakit mereda.
Untungnya, semut satu ini dikenal tidak agresif. Racun dari sengatan semut Velvet juga tidak mengandung racun mematikan bagi manusia atau hewan.
Florida Harvester Ant
Ingin digigit seranga yang rasa sakitnya seperti ditusuk bor listrik? Semut bernama latin Pogonomyrmex badius ini yang sebaiknya Anda cari.
Hidup di kawasan Amerika Utara, ternyata sangat anti menyengat manusia. Schmith mengaku harus memaksa semut ini menyengatnya.
Namun saat sudah tersengat, Schmith mengaku langsung merasakan rasa sakit yang luar biasa dan digolongkan level 3. Racun dari semut ini bisa memunculkan benjolan yang menyebar lewat pembuluh limpa tubuh. Akibatnya, Florida Harvester Ant disebut sebagai semut yang paling beracun di dunia.
Tarantula Hawk
Benua Amerika menjadi rumah bagi tawon Tarantula Hawk yang seperti namanya, suka berburu laba-laba raksasa untuk makanan. Walaupun rasa sakit sengatannya cuma bertahan 3 menit, tapi Schmith menggambarkan 3 menit itu bak di neraka.
"Rasa sakitnya membutakan, menusuk, dan menyengat tajam. Bayangkan sebuah pengering rambut menyala dijatuhkan dalam bak mandimu," ujar Schmith.
Tawon dengan nama latin Pepsis sp. ini hanya betinanya yang tergolong agresif. Hanya dengan sekali sengatan, tawon ini mampu membunuh tarantula.
Bullet Ant
Rasa siksaan neraka disebut sangat terasa di sengatan semut bernama latin Paraponera clavata ini. Schmith mengatakan bila sengatan semut ini bak berjalan di atas arang menyala dengan kaki tertusuk paku 5 sentimeter. Tak aneh bila Schmith memberinya level 4.
Parahnya, sengatan semut ini bisa bertahan sampai 24 jam tanpa ada tanda-tanda mereka. Banyak korban yang mengatakan bila titik sengatan seperti tertembak senapan.
Racun semut Paraponera clavata mengandung protein poneratoxin yang langsung berpengaruh pada sistem saraf utama tubuh.
Warrior Wasp
Akhirnya sampai di daftar terakhir, tawon dengan nama latin Synoeca septentrionalis. Schmith berkata bila Warrior Wasp adalah serangga dengan sengatan paling mendekati siksaan neraka seperti yang digambarkan di banyak Kitab Suci.
"Murni siksaan. Kau dirantai di dalam aliran sungai lava gunung berapi," kata Schmith.
Rasa sakit sengatan yang mencapai level 4 ini disebut bisa tetap menyerang hingga 2 jam. Ciri khas dari semut ini saat akan menyengat adalah kepakan sayap yang nyaring terdengar, sekilas mirip suara sayap tawon. Kabar baiknya, semut ini hanya bisa ditemukan di kawasan Amerika Tengah dan Selatan.
(mdk/bbo)