Seperti XL-Axis, merger FB dan WA pun dipermasalahkan
Ternyata bukan hanya merger XL dan AXIS saja yang dipermasalahkan, tetapi juga Facebook dan Whatsapp.
Ternyata bukan hanya merger XL dan AXIS saja yang dipermasalahkan, merger antara dua perusahaan IT dunia, yaitu Facebook dan Whatsapp pun dipermasalahkan.
Yang mempermasalahkan merger XL-AXIS datang dari banyak kalangan, mulai dari operator, pengamat, pemerintah dalam hal ini Menko Perekonomian, hingga anggota DPR.
Sama halnya dalam akuisisi Facebook atas WhatsApp. Akuisisi Facebook atas WhatsApp senilai USD 19 miliar atau sekitar Rp 223 triliun terancam bermasalah.
Pihak yang mempermasalahkan, seperti diungkapkan Indonesia ICT Institute adalah Electronic Privacy Information Center (EPIC) dan Center for Digital Democracy (CDC) yang melayangkan keluhan kepada Federal Trade Commision (FTC) agar proses akuisisi tersebut diselidiki.
Jika dalam kasus XL-AXIS yang dipermasalahkan adalah soal frekuensi, dalam kasus Facebook-WhatsApp Facebook dicurigai akan menggunakan semua data pengguna WhatsApp untuk kepentingan bisnisnya. EPIC dan CDC berharap regulator Amerika Serikat tersebut agar aksi akuisisi itu dihentikan.
EPIC berharap jika FTC menyetujui akuisisi Facebook atas WhatsApp, harus dipastikan bahwa data pengguna WhatsApp tidak akan diakses oleh Facebook. Jika Facebook ketahuan menggunakan data WhatsApp, maka hal itu dianggap melanggar etika bisnis.
Namun, baik Facebook maupun WhatsApp menegaskan bahwa keduanya tetap merupakan perusahaan independen. "Seperti yang telah kami katakan berulang kali, WhatsApp akan beroperasi sebagai perusahaan independen dan akan menghormati privasi dan keamanan pengguna," demikian diungkapkan Facebook dalam pernyataan resminya.