Setelah dapat investasi, startup ini genjot inovasi buat sistem analytic
Setelah dapat investasi, startup ini genjot inovasi buat sistem analytic. Startup di bidang periklanan khusus iklan di mobil, Karads, memperkenalkan sistem pengukuran baru. Sistem anyarnya ini mereka klaim memungkinkan pemasang iklan mendapatkan gambaran, berapa banyak orang yang tertarik dengan produk mereka iklankan
Startup di bidang periklanan khusus iklan di mobil, Karads, memperkenalkan sistem pengukuran baru. Sistem anyarnya ini mereka klaim memungkinkan pemasang iklan mendapatkan gambaran, berapa banyak orang yang tertarik dengan produk mereka iklankan itu.
Menurut CEO & Founder Karads, I Made Harta Wijaya, sistem analytic ini memanfaatkan semua data yang bisa didapat. Termasuk seberapa banyak orang yang tertarik dengan produk yang diiklankan.
“Ke depannya, system analytic kami tidak hanya akan menggunakan data posisi mobil dari perangkat GPS yang kami pasang tapi juga menggabungkan data dari beberapa sumber yang relevan dengan informasi yang ingin didapatkan oleh pemasang iklan,” ungkapnya melalui keterangan resmi, Senin (27/11).
Dikatakannya, iklan melalui mobil sudah seharusnya tak hanya menjadi media beriklan semata dan juga pengukuran efektivitas beriklan. Maksudnya, hanya mampu mengukur berapa orang yang melihat iklan tersebut.
“Tetapi, minimal juga harus dapat dimanfaatkan untuk memberikan gambaran berapa orang yang tertarik dengan produk yang ditawarkan saat beriklan,” ujarnya.
Pengembangan sistem terbarunya tersebut, dilakukan setelah perusahaan yang berbadan hukum bernama PT. Transhub Jaring Media ini, mendapatkan investasi seed funding dari investor baik dalam maupun luar negeri. Investasi itu didapatkan pada Juli 2017 lalu yang jumlahnya dirahasiakan.
Baca juga:
Jelang rilis game Harry Potter, Niantic dapat suntikan dana fantastis
Aplikasi transportasi jadi sasaran empuk peretas
Uber lalai, data pribadi pengguna dan mitranya kena retas
LINE akuisisi startup lokal TemanJalan
Saat Airbnb mulai mengusik industri perhotelan
Nadiem Go-Jek: Mungkin ada langkah ekspansi ke luar Indonesia
Go-Bills layanan baru Go-Jek bisa bayar BPJS
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Bagaimana cara IndiBiz mendorong digitalisasi pendidikan? Indibiz, ekosistem solusi digital dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendorong digitalisasi pendidikan salah satunya melalui penyelenggaraan Indonesia Digital Learning (IDL).
-
Di mana Sule mengungkapkan keinginannya untuk fokus membangun perusahaan digital? Dalam sebuah wawancara dengan Onadio Leonardo di kanal YouTube The Leonardo's, Sule mengungkapkan keinginannya untuk membesarkan perusahaan digital miliknya.