Setelah Facebook, Google juga dukung kaum gay dan lesbian
Setelah Facebook, Google juga mendukung LGBT dengan mengadakan kampanye yang dilakukan di Singapura dan Polandia.
Setelah <a title="Facebook luncurkan Timeline untuk dukung LGBT" href="http://www.merdeka.com/teknologi/facebook-usung-ikon-baru-untuk-pernikahan-sesama-jenis.html">Facebook luncurkan Timeline untuk dukung LGBT</a>, perusahaan lain yang juga kompetitor Facebook yaitu Google melakukan hal serupa dengan meluncurkan satu kampanye bernama Legalize Love pada hari Sabtu kemarin (7/7). Google akan memulai kampanyenya ini di dua kantornya yang terletak di Polandia dan Singapura.
Menurut Mashable.com, melalui Google Executive Mark Palmer-Edgecumbe, Google akan memperkenalkan kampanye mereka ini pada saat dihelatnya Global LGBT Workplace Summit in London. Selama ini para LGBT atau Lesbian, Gay, Bisexual, Trandsgender ini terkesan menjadi anggota masyarakat nomor dua. Oleh karenanya Google ingin menyetarakan posisi mereka di masyarakat dengan menciptakan kampanye tersebut.
"Kita ingin karyawan kita yang tergolong LGBT mendapatkan hak dan kedudukan yang sama di luar kantor sebagaimana mereka dapatkan di dalam kantor," ujar Palmer-Edgecumbe.
Tidak hanya itu saja, Google juga berencana menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan untuk mensukseskan kampanyenya ini. Kampanye Legalize Love ini akan lebih diprioritaskan ke negara-negara yang hukum dan budayanya menentang LGBT.
Palmer-Edgecumbe juga menjelaskan mengapa Google memilih Singapura untuk melakukan kampanyenya ini, menurut Classwarfareexists.com, Palmer-Edgecumbe mengatakan, "Saat ini Singapura ingin menjadi pusat finansial secara global dan pemimpin dunia. Oleh karenanya kita ingin membantu mereka mewujudkan hal tersebut dengan mengajak semua orang di Singapura agar dapat memberlakukan semua orang itu sama walaupun orientasi seks mereka berbeda."
Apabila Google ingin lebih fokus dalam kampanyenya untuk mendukung LGBT kepada negara-negara yang mempunyai hukum dan budaya menentang LGBT, apakah Google juga akan memfokuskan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan kampanyenya?
Seperti yang diketahui Indonesia adalah negara dengan budaya yang menentang LGBT.